
Penjualan Oke, Toba Bara Sejahtra Cetak Laba Rp 536 M
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 April 2019 11:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang batu bara, PT Toba Bara Sejahtra (TOBA) membukukan laba bersih sepanjang tahun lalu sebesar US$ 37,78 juta atau sekitar Rp 536 miliar (asumsi kurs Rp 14.200 per US$).
Perolehan laba itu naik 76,25% dari capaian laba tahun sebelumnya sebesar US$ 21,43 atau sebesar Rp 304 miliar.
Naiknya laba bersih perusahaan juga mengerek nilai laba per saham menjadi US$ 0,018/saham dari sebelumnya US$ 0,010/saham.
Mengacu laporan keuangan, kenaikan laba bersih ini terjadi seiring dengan kinerja pendapatan yang positif. Tahun lalu emiten dengan kode saham TOBA itu membukukan pendapatan sebesar US$ 438,44 juta atau Rp 6,23 triliun, naik 41,11% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 310,70 juta.
Beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan, pada akhir 2018 tercatat sebesar US$ 314,34 juta dari tahun sebelumnya US$ 216,60 juta. Pos beban umum dan administrasi tercatat sebesar US$ 34,66 juta dari tahun sebelumnya US$ 29,72 juta.
Total aset perusahaan sebesar US$ 501,88 juta, dari 2017 sebesar US$ 348,33 juta. Liabilitas sebesar US$ 286,25 juta dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 173,53 juta.
Adapun, ekuitas perusahaan tercatat sebesar US$ 215,62 juta dari tahun sebelumnya US$ 174,79 juta.
Toba Bara saat ini dikendalikan perusahaan asal Singapura, Highland Strategic Holdings Pte Ltd dengan komposisi kepemilikan saham 61,91%.
Sisanya, dimiliki PT Bintang Bara B.V sebesar 10%, PT Toba Sejahtra 9,99%, PT Bara Makmur Abadi sebesar 6,24%, selebihnya dimiliki PT Sinergi Sukses Utama 5,10% dan saham publik 6,73%.
Saham TOBA masih stagnan di level Rp 1.600/saham pada perdagangan Jumat (5/4/2019). Sahamnya tampak kurang likuid, dengan kapitalisasi pasar Rp 3,22 triliun.
(tas) Next Article Bangun PLTU, Anak Usaha Toba Bara Raih Kredit Rp 2,21 T
Perolehan laba itu naik 76,25% dari capaian laba tahun sebelumnya sebesar US$ 21,43 atau sebesar Rp 304 miliar.
Naiknya laba bersih perusahaan juga mengerek nilai laba per saham menjadi US$ 0,018/saham dari sebelumnya US$ 0,010/saham.
Beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan, pada akhir 2018 tercatat sebesar US$ 314,34 juta dari tahun sebelumnya US$ 216,60 juta. Pos beban umum dan administrasi tercatat sebesar US$ 34,66 juta dari tahun sebelumnya US$ 29,72 juta.
Total aset perusahaan sebesar US$ 501,88 juta, dari 2017 sebesar US$ 348,33 juta. Liabilitas sebesar US$ 286,25 juta dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 173,53 juta.
Adapun, ekuitas perusahaan tercatat sebesar US$ 215,62 juta dari tahun sebelumnya US$ 174,79 juta.
Toba Bara saat ini dikendalikan perusahaan asal Singapura, Highland Strategic Holdings Pte Ltd dengan komposisi kepemilikan saham 61,91%.
Sisanya, dimiliki PT Bintang Bara B.V sebesar 10%, PT Toba Sejahtra 9,99%, PT Bara Makmur Abadi sebesar 6,24%, selebihnya dimiliki PT Sinergi Sukses Utama 5,10% dan saham publik 6,73%.
Saham TOBA masih stagnan di level Rp 1.600/saham pada perdagangan Jumat (5/4/2019). Sahamnya tampak kurang likuid, dengan kapitalisasi pasar Rp 3,22 triliun.
(tas) Next Article Bangun PLTU, Anak Usaha Toba Bara Raih Kredit Rp 2,21 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular