
India Batasi Impor, Harga Batu Bara Acuan April Makin Rendah
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
05 April 2019 08:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis angka terbaru untuk Harga Batu bara Acuan (HBA) untuk periode April 2019 yakni di level US$ 88,85 per ton.
Ketetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM 60 K/30/MEM/2019 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batu Bara Acuan untuk Bulan April Tahun 2019.
Level HBA pada April ini masih di tren rendah, melanjutkan tren penurunan sejak beberapa bulan terakhir di tahun ini. Pada Januari lalu HBA di level US$ 92,41 per ton, lalu Februari US$ 91,80/ton, dan Maret US$ 90,57/ton.
"HBA April 2019 mengalami penurunan 0,84% dibandingkan HBA Maret 2019," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi saat dihubungi, Jumat (5/4/2019).
Lebih lanjut, Agung menjelaskan, berdasarkan kondisi pasar global, penyebab penurunan HBA pada April 2019 dipengaruhi oleh adanya pembatasan impor batu bara oleh India, pasalnya beberapa pabrik keramik di Negeri Anak Benua tersebut ada yang ditutup sementara disebabkan masalah lingkungan.
Selain itu, berkurangnya pasokan batu bara Australia ke China membuat Negeri Tirai Bambu tersebut memperbanyak produksi batu bara untuk memenuhi kebutuhan domestik.
"Permintaan Rusia untuk memasok batu bara ke negara Eropa pun menurun, menyebabkan banyak batu bara Rusia yang dijual ke negara lain seperti Jepang dan Korea," jelas Agung.
Hal itu membuat berkurangnya pasokan batu bara Indonesia ke negara Jepang dan Korea.
Sebagai perbandingan, data Tim Riset CNBC Indonesia, mencatat, harga batu bara Newcastle (patokan pasar global) kontrak April pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (4/4/2019) amblas 1,65% ke posisi US$ 77,7/metrik ton, setelah sebelumnya juga menukik tajam hingga 2,59% pada perdagangan Rabu.
Selama sepekan, harga batu bara turun sebesar 16,41% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harganya juga tercatat melemah 23,86%. Pelemahan harga batu bara yang terjadi pada perdagangan kemarin merupakan hari yang ke-6 secara berturut-turut.
(tas) Next Article Permintaan Masih Lesu, Harga Batu Bara Amblas Lagi
Ketetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM 60 K/30/MEM/2019 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batu Bara Acuan untuk Bulan April Tahun 2019.
Level HBA pada April ini masih di tren rendah, melanjutkan tren penurunan sejak beberapa bulan terakhir di tahun ini. Pada Januari lalu HBA di level US$ 92,41 per ton, lalu Februari US$ 91,80/ton, dan Maret US$ 90,57/ton.
"HBA April 2019 mengalami penurunan 0,84% dibandingkan HBA Maret 2019," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi saat dihubungi, Jumat (5/4/2019).
Lebih lanjut, Agung menjelaskan, berdasarkan kondisi pasar global, penyebab penurunan HBA pada April 2019 dipengaruhi oleh adanya pembatasan impor batu bara oleh India, pasalnya beberapa pabrik keramik di Negeri Anak Benua tersebut ada yang ditutup sementara disebabkan masalah lingkungan.
Selain itu, berkurangnya pasokan batu bara Australia ke China membuat Negeri Tirai Bambu tersebut memperbanyak produksi batu bara untuk memenuhi kebutuhan domestik.
"Permintaan Rusia untuk memasok batu bara ke negara Eropa pun menurun, menyebabkan banyak batu bara Rusia yang dijual ke negara lain seperti Jepang dan Korea," jelas Agung.
Hal itu membuat berkurangnya pasokan batu bara Indonesia ke negara Jepang dan Korea.
Sebagai perbandingan, data Tim Riset CNBC Indonesia, mencatat, harga batu bara Newcastle (patokan pasar global) kontrak April pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (4/4/2019) amblas 1,65% ke posisi US$ 77,7/metrik ton, setelah sebelumnya juga menukik tajam hingga 2,59% pada perdagangan Rabu.
Selama sepekan, harga batu bara turun sebesar 16,41% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harganya juga tercatat melemah 23,86%. Pelemahan harga batu bara yang terjadi pada perdagangan kemarin merupakan hari yang ke-6 secara berturut-turut.
(tas) Next Article Permintaan Masih Lesu, Harga Batu Bara Amblas Lagi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular