Masuk Low Season, Harga Batu Bara Amblas 6 Hari Beruntun

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
05 April 2019 08:28
Harga batu bara Newcastle kontrak April pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (4/4/2019) lagi-lagi amblas 1,65%.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara Newcastle kontrak April pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (4/4/2019) lagi-lagi amblas 1,65% ke posisi US$ 77,7/metrik ton, setelah sebelumnya juga menukik tajam hingga 2,59% pada perdagangan Rabu.

Selama sepekan, harga batu bara turun sebesar 16,41% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harganya juga tercatat melemah 23,86%.

Sebagai catatan, pelemahan harga batu bara yang terjadi pada perdagangan kemarin merupakan hari yang ke-6 secara berturut-turut.



Menurut pelaku pasar, harga batu bara memang tengah memasuki musim sepi (low season) mengingat musim dingin yang sudah berakhir.


"Permintaan mulai melambat seiring memasuki musim yang sepi (low season)," ujar pialang yang berbasis di China, seperti yang dilansir dari S&P Global Platts.

Berdasarkan data dari China Coal Resource (CCR), stok batu bara di enam pembangkit listrik utama China minggu lalu naik 1,9% dibanding minggu sebelumnya. Dengan stok yang sebesar 15,9 juta ton, pembangkit listrik tersebut dapat beroperasi selama 24 hari, naik dari minggu sebelumnya yang hanya 22 hari.

Hal yang serupa juga terjadi di India, yang merupakan salah satu negara importir batu bara terbesar di dunia.

Berdasarkan laporan dari pelaku industri di Indonesia, mengutip Platts, stok batu bara di pembangkit listrik India masih cukup tinggi. Kondisi ini membuat permintaan dari Negeri Bollywood sulit untuk naik dalam waktu dekat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(taa/tas) Next Article Permintaan Masih Lesu, Harga Batu Bara Amblas Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular