
Permintaan Masih Lesu, Harga Batu Bara Amblas Lagi
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
04 April 2019 08:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara Newcastle kontrak April pada penutupan perdagangan Rabu kemarin (3/4/2019) amblas 2,59% ke posisi US$ 79/metrik ton, setelah juga terjun 1,7% pada perdagangan Selasa (2/4/2019).
Selama sepekan, harga batu bara turun sebesar 15,51% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harganya juga tercatat melemah 22,59%.
Sebagai catatan, mulai tanggal 1 April kontrak acuan harga batu bara berganti menjadi kontrak bulan April dari yang sebelumnya kontrak bulan Mei. Alhasil, bila melihat pola pergerakan harga batu bara akan terlihat penurunan harga yang sangat tajam pada tanggal 1 April.
Tampaknya permintaan akan batu bara masih loyo. Pasalnya ekspor batu bara thermal Australia pada bulan Februari 2019 jatuh ke level paling rendah sejak April 2015, seperti dikutip dari Argusmedia.
Adanya hambatan pemeriksaan yang dilakukan oleh bea cukai di sejumlah pelabuhan utama China membuat pengiriman dari Australia menjadi terbatas.
Pelaku industri batu bara mengatakan bahwa sejak awal tahun 2019, batu bara asal Australia yang akan masuk ke Negeri Tirai Bambu harus melalui proses pemeriksaan yang memakan waktu hingga 40 hari. Padahal pada kondisi normal hanya memerlukan waktu 20 hari.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/tas) Next Article Masuk Low Season, Harga Batu Bara Amblas 6 Hari Beruntun
Selama sepekan, harga batu bara turun sebesar 15,51% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harganya juga tercatat melemah 22,59%.
Sebagai catatan, mulai tanggal 1 April kontrak acuan harga batu bara berganti menjadi kontrak bulan April dari yang sebelumnya kontrak bulan Mei. Alhasil, bila melihat pola pergerakan harga batu bara akan terlihat penurunan harga yang sangat tajam pada tanggal 1 April.
Tampaknya permintaan akan batu bara masih loyo. Pasalnya ekspor batu bara thermal Australia pada bulan Februari 2019 jatuh ke level paling rendah sejak April 2015, seperti dikutip dari Argusmedia.
Adanya hambatan pemeriksaan yang dilakukan oleh bea cukai di sejumlah pelabuhan utama China membuat pengiriman dari Australia menjadi terbatas.
Pelaku industri batu bara mengatakan bahwa sejak awal tahun 2019, batu bara asal Australia yang akan masuk ke Negeri Tirai Bambu harus melalui proses pemeriksaan yang memakan waktu hingga 40 hari. Padahal pada kondisi normal hanya memerlukan waktu 20 hari.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/tas) Next Article Masuk Low Season, Harga Batu Bara Amblas 6 Hari Beruntun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular