Harga Batu Bara Amblas 1,28%, Ke Depan Bagaimana?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
18 September 2019 12:41
Masih ada peluang harga komoditas ini untuk berbalik naik.
Foto: Batu Bara (alfacentra.com)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas batu bara ditutup melemah cukup dalam kemarin. Namun masih ada peluang harga komoditas ini untuk berbalik naik.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup US$ 69,6/metrik ton. Turun sampai 1,28% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Koreksi ini terjadi setelah harga batu bara terus menguat selama periode 11-16 September. Dalam kurun waktu tersebut, harga batu bara sudah melonjak 4,21%.



Jadi, salah satu penyebab penurunan harga kemarin adalah koreksi teknikal. Investor yang sudah mendapatkan banyak keuntungan dari batu bara tergoda untuk mencairkan cuan. Tekanan jual membuat harga batu bara turun.

Selain itu, penurunan harga batu bara juga disebabkan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Sejak akhir pekan lalu, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,04%.

Batu bara adalah komoditas yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS menguat, batu bara menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Akibatnya, permintaan batu bara menjadi terbatas.

Namun secara fundamental, dalam waktu dekat permintaan batu bara diperkirakan naik terutama dari wilayah Asia. Di China, stok batu bara di pelabuhan Qinhuangdao menipis menjadi 5,45 juta ton per 12 September dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu 6,42 juta ton.

Total stok di pelabuhan utama Caofedian, Qinhuangdao, dan Jingtang di China Utara tercatat 16,5 juta ton per 12 September. Pada periode yang sama tahun lalu, angkanya adalah 17,4 juta ton.

Secara month-to-date impor batu bara China tercatat mencapai 10,9 juta ton menurut Refinitiv. Lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 8,6 juta ton. Jika dibandingkan dengan periode tahun lalu maka impor naik 11%.

Penipisan stok batu bara di berbagai pembangkit listrik di India juga jadi indikasi lain yang berpotensi untuk meningkatkan permintaan batu bara. Sejak 2014-2018, konsumsi batu bara India naik 16,5% (point-to-point).

Hingga akhir Desember tahun lalu, konsumsi batu bara India mencapai 452 juta ton. Jumlah tersebut adalah 16% konsumsi batu bara di kawasan Asia Pasifik dan 12% konsumsi batu bara global.  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(Tirta Citradi/aji) Next Article Weleh-weleh, Harga Batu Bara Anjlok Hampir 6%!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular