
Bangun PLTU, Anak Usaha Toba Bara Raih Kredit Rp 2,21 T
tahir saleh, CNBC Indonesia
01 February 2019 17:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA), PT Minahasa Cahaya Lestari, meraih fasilitas kredit maksimal senilai US$157,98 juta untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Fasilitas kredit yang setara dengan Rp 2,21 triliun ini (asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS) diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Bank Mandiri dalam hal ini bertindak sebagai mandated lead arranger, agen fasilitas, agen penjamin, agen penampungan dan kreditur awal, sedangkan Sarana Multi juga sebagai mandated lead arranger dan kreditur awal.
Sebesar 90% saham Minahasa Cahaya Lestari dimiliki oleh Toba Bara. Minahasa Cahaya adalah perusahaan PLTU dengan kapasitas 2x50 Megawatt yang terletak di Minahasa, Sulawesi Utara. Pengajuan pencarian pinjaman itu sudah diajukan perseroan pada 30 Januari 2019.
"Jumlah pinjaman sampai dengan US$ 157,986 juta, dengan jangka waktu sampai dengan 21 Desember 2030, suku bunga LIBOR plus applicable margin," kata Direktur Utama Toba Bara Sejahtra Justarina Naiborhu, dalam keterbukaan informasinya di Bursa Efek Indonesia, Jumat (1/2/2019).
Dana tersebut akan digunakan untuk pendanaan pembangunan PLTU. "Kejadian ini tidak akan mempengaruhi kegiatan operasional yang saat ini berjalan dan secara jangka panjang akan memperkuat kondisi keuangan perseroan."
(hps) Next Article Toba Bara Klaim Telah Capai Target Kinerja 2018
Fasilitas kredit yang setara dengan Rp 2,21 triliun ini (asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS) diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Sebesar 90% saham Minahasa Cahaya Lestari dimiliki oleh Toba Bara. Minahasa Cahaya adalah perusahaan PLTU dengan kapasitas 2x50 Megawatt yang terletak di Minahasa, Sulawesi Utara. Pengajuan pencarian pinjaman itu sudah diajukan perseroan pada 30 Januari 2019.
"Jumlah pinjaman sampai dengan US$ 157,986 juta, dengan jangka waktu sampai dengan 21 Desember 2030, suku bunga LIBOR plus applicable margin," kata Direktur Utama Toba Bara Sejahtra Justarina Naiborhu, dalam keterbukaan informasinya di Bursa Efek Indonesia, Jumat (1/2/2019).
Dana tersebut akan digunakan untuk pendanaan pembangunan PLTU. "Kejadian ini tidak akan mempengaruhi kegiatan operasional yang saat ini berjalan dan secara jangka panjang akan memperkuat kondisi keuangan perseroan."
(hps) Next Article Toba Bara Klaim Telah Capai Target Kinerja 2018
Most Popular