Harga Batu Bara Amblas, Saham ITMG Terjebak di Zona Merah

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
05 April 2019 11:36
Koreksi harga batu bara terus membuat suram prospek saham Indo Tambangraya.
Foto: ITMG Cetak Laba USD 261,95 Juta Pada 2018 (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) pada penutupan perdagangan Sesi I pagi ini masih bertahan di zona merah. Koreksi harga batu bara terus membuat suram prospek saham Indo Tambangraya.

Harga saham ITMG pada perdagangan pagi ini, Jumat (5/4/2019) turun 1,44% ke level Rp 20.600/saham. Volume perdagangan mencapai 877.400 saham dengan nilai transaksi Rp 18,20 miliar

Ini merupakan hari kedua berturut-turun saham ITMG berada di zona merah. Pada perdagangan kemarin saham ITMG turun 12,46%.


Harga batu bara Newcastle kontrak April pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (4/4/2019) lagi-lagi amblas 1,65% ke posisi US$ 77,7/metrik ton, setelah sebelumnya juga menukik tajam hingga 2,59% pada perdagangan Rabu.

Selama sepekan, harga batu bara turun sebesar 16,41% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun harganya juga tercatat melemah 23,86%.

Sebagai catatan, pelemahan harga batu bara yang terjadi pada perdagangan kemarin merupakan hari yang ke-6 secara berturut-turut.

Menurut pelaku pasar, harga batu bara memang tengah memasuki musim sepi (low season) mengingat musim dingin yang sudah berakhir.

"Permintaan mulai melambat seiring memasuki musim yang sepi (low season)," ujar pialang yang berbasis di China, seperti yang dilansir dari S&P Global Platts.

Berdasarkan data dari China Coal Resource (CCR), stok batu bara di enam pembangkit listrik utama China minggu lalu naik 1,9% dibanding minggu sebelumnya. Dengan stok yang sebesar 15,9 juta ton, pembangkit listrik tersebut dapat beroperasi selama 24 hari, naik dari minggu sebelumnya yang hanya 22 hari.

Hal yang serupa juga terjadi di India, yang merupakan salah satu negara importir batu bara terbesar di dunia.

Berdasarkan laporan dari pelaku industri di Indonesia, mengutip Platts, stok batu bara di pembangkit listrik India masih cukup tinggi. Kondisi ini membuat permintaan dari Negeri Bollywood sulit untuk naik dalam waktu dekat.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma, menilai penurunan harga saham sektor tambang batu bara terkait dengan harga komoditas energi ini yang turun di pasar global.

Harga batu bara Newcastle kontrak April pada penutupan perdagangan Rabu kemarin amblas 2,59% ke posisi US$ 79/metrik ton.

Adapun khusus ITMG, selain harga batu bara yang rendah, ada kombinasi faktor ex date dividend.

Dalam keterangan resmi ITMG, jadwal cum (cumulative date) dividend tunai di pasar reguler dan nego yakni 2 April 2019, sementara ex cum dividend tunai yakni 4 April 2019.

Investor yang tercatat memiliki saham tertentu pada tanggal cum date artinya si investor berhak mendapat pembagian dividen perusahaan. Di sisi lain, ex date adalah sehari setelah cum date, itu berarti investor yang memiliki saham tersebut di tanggal itu sudah tidak lagi memiliki hak mendapat dividen.


(hps/tas) Next Article 2 Bulan Amblas, Saham Indo Tambangraya Sinyalkan Penguatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular