
2 Bulan Amblas, Saham Indo Tambangraya Sinyalkan Penguatan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 June 2019 13:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan terhadap saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)Â mulai mereda setelah 2 bulan perdagangan terakhir ini terkena koreksi bertubi-tubi.
Hingga penutupan perdagangan saham sesi I pukul 12.00 WIB, Rabu ini (12/6/2019), harga saham ITMG naik tipis sebesar 0,58% ke level Rp 17.100/saham. Transaksi yang terjadi sebesar 502.000 saham senilai Rp 8,5 miliar.
Pada penutupan perdagangan Selasa (11/6/2019), harga batu bara acuan Newcastle kontrak pengiriman Juli sebetulnya stagnan dibandingkan level harga penutupan sebelumnya pada posisi harga US$ 75,75/metrik ton.
Namun, pada awal pekan ini harga batu bara mampu menguat 2,3% karena peningkatan impor batu bara di sejumlah negara meningkat. Sejak awal tahun, harga batu bara masih tertekan dengan pelemahan 25,3%.
Secara fundamental, kinerja saham ITMG dalam tiga bulan terakhir merosot hingga 22%. Penurunan saham emiten yang dikendalikan Banpu Minerals (Singapore) Pte Ltd tersebut sejalan dengan penurunan harga batu bara di tingkat global.
Sepanjang tahun lalu, ITMG membukukan laba bersih US$261,95 juta dolar. Pencapaian laba tersebut naik 3,69% dari kinerja tahun sebelumnya USD 252,61 juta. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen senilai US$159 juta atau senilai Rp 2.045 per sahamnya.
Namun pada kuartal I-2019, laba bersihnya anjlok hingga 32,8% menjadi US$38,9 juta, atau lebih rendah dari capaian kuartal I-2018 pada angka US$58,1. Padahal pendapatan perusahaan kuartal I-2019 naik signifikan sebesar 19,7% pada angka US$453 juta, terjadi peningkatan dibandingkan periode sama tahun lalu pada angka US$378 juta.
Beban pokok pendapatan dan beban penjualan yang meningkat menjadi pemberat kenaikan laba bersih perusahaan. Harga Pokok Penjualan (HPP) perusahaan naik 34,51% dari US$267,19 juta pada kuartal I/2018 menjadi US$359,41 juta hingga akhir Maret 2019.
Dengan melihat kinerja fundamental tersebut, terlihat bahwa belum ada landasan kuat bagi penguatan saham ITMG dalam jangka panjang.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(yam/tas) Next Article Mantul! Laba Indo Tambangraya Meroket 406,8% di Kuartal I
Hingga penutupan perdagangan saham sesi I pukul 12.00 WIB, Rabu ini (12/6/2019), harga saham ITMG naik tipis sebesar 0,58% ke level Rp 17.100/saham. Transaksi yang terjadi sebesar 502.000 saham senilai Rp 8,5 miliar.
Pada penutupan perdagangan Selasa (11/6/2019), harga batu bara acuan Newcastle kontrak pengiriman Juli sebetulnya stagnan dibandingkan level harga penutupan sebelumnya pada posisi harga US$ 75,75/metrik ton.
Secara fundamental, kinerja saham ITMG dalam tiga bulan terakhir merosot hingga 22%. Penurunan saham emiten yang dikendalikan Banpu Minerals (Singapore) Pte Ltd tersebut sejalan dengan penurunan harga batu bara di tingkat global.
Sepanjang tahun lalu, ITMG membukukan laba bersih US$261,95 juta dolar. Pencapaian laba tersebut naik 3,69% dari kinerja tahun sebelumnya USD 252,61 juta. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen senilai US$159 juta atau senilai Rp 2.045 per sahamnya.
Namun pada kuartal I-2019, laba bersihnya anjlok hingga 32,8% menjadi US$38,9 juta, atau lebih rendah dari capaian kuartal I-2018 pada angka US$58,1. Padahal pendapatan perusahaan kuartal I-2019 naik signifikan sebesar 19,7% pada angka US$453 juta, terjadi peningkatan dibandingkan periode sama tahun lalu pada angka US$378 juta.
Beban pokok pendapatan dan beban penjualan yang meningkat menjadi pemberat kenaikan laba bersih perusahaan. Harga Pokok Penjualan (HPP) perusahaan naik 34,51% dari US$267,19 juta pada kuartal I/2018 menjadi US$359,41 juta hingga akhir Maret 2019.
Dengan melihat kinerja fundamental tersebut, terlihat bahwa belum ada landasan kuat bagi penguatan saham ITMG dalam jangka panjang.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(yam/tas) Next Article Mantul! Laba Indo Tambangraya Meroket 406,8% di Kuartal I
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular