Anjlok 0,6%, Ada Apa dengan Poundsterling?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 April 2019 08:16
Performa apik poundsterling sejak awal pekan sudah berakhir.
Foto: Ilustrasi Poundsterling (REUTERS/Chris J Ratcliffe)
Jakarta, CNBC Indonesia - Performa apikĀ poundsterling sejak awal pekan sudah berakhir.

Pada perdagangan Kamis (4/4/2019) mata uang Inggris ini anjlok 0,6% ke level US$ 1,3073, mengutip kuotasi MetaTrader 5. Padahal dalam tiga hari sebelumnya, pound selalu berhasil menekuk dolar AS.


Pada pagi ini, Jumat (5/4/19) pukul 8:01 WIB, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,3079 atau naik tipis dari penutupan kemarin.

Kenaikan tiga hari beruntun sebelumnya kemungkinan menjadi pemicu aksi ambil untung atau profit taking. Apalagi para trader kini sadar jika deadline Brexit 12 April semakin dekat.

Sebelumnya para pelaku pasar sempat terbuai dengan keputusan Parlemen Inggris yang mencegah terjadinya hard Brexit di pekan depan, dan meminta Perdana Menteri Theresa May untuk mengajukan penundaan Brexit sekali lagi.

Tetapi pada akhirnya pelaku pasar sadar jika waktu yang dimiliki Inggris semakin sempit. PM May rencananya secara resmi akan bertemu dengan para Pemimpin Uni Eropa untuk meminta penundaan pada 10 April nanti atau dua hari sebelum deadline.


Tidak hanya sampai di situ, jika Uni Eropa sepakat memberikan penundaan lagi, maka pada 11 April PM May harus ke Parlemen (DPR) Inggris untuk menyampaikan penawaran dari Uni Eropa dan mendapat persetujuan DPR. Selesai di sana penawaran tersebut harus disampaikan ke House of Lords (MPR) juga untuk mendapat persetujuan sebelum 12 April.

Waktu yang dimiliki PM May sangat singkat meski bukan hal yang mustahil untuk terjadi.

Sebelum bertemu dengan Uni Eropa, PM May harus menyelesaikan terlebih dahulu masalah internal di Inggris yang menyebabkan proposal Brexit yang dibuatnya berkali-kali ditolak Parlemen. Hal itu penting dilakukan agar bisa meyakinkan Uni Eropa untuk kembali memberikan penundaan Brexit.

PM May telah bertemu dengan pimpinan oposisi (Partai Buruh) Jeremy Corbyn untuk membahas proposal yang kira-kira dapat diterima Parlemen.


Sejauh ini Parlemen Inggris juga telah membuat proposal alternatif, total ada 12 proposal yang semuanya gagal mendapat suara mayoritas saat dilakukan voting.

May - Corbyn telah bertemu dua hari yang lalu, dan hari ini PM May dikabarkan akan memberikan proposal baru yang dibuat pemerintah kepada Corbyn. Mengutip The Guardian, proposal yang ditawarkan PM May juga berisi tentang referendum kedua di Inggris.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(prm) Next Article Hard Brexit di Depan Mata, Poundsterling Jeblok Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular