
Hard Brexit di Depan Mata, Poundsterling Jeblok Lagi
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 April 2019 07:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mengawali perdagangan kuartal-II dengan apik, poundsterling kembali jeblok di perdagangan hari ini Selasa (2/4/2019). Parlemen Inggris kembali gagal membuat proposal alternatif Brexit pada Senin (1/4/19) waktu setempat membuat peluang hard Brexit semakin terlihat.
Pada pukul 7:03 WIB, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,3058 bahkan sempat turun ke US$ 1,3027, mengutip kuotasi MetaTrader 5. Padahal Senin kemarin mata uang Inggris ini menunjukkan performa yang menjanjikan setelah naik dan mencapai level tertinggi harian di kisaran US$ 1,3149.
Apa sebenarnya yang diinginkan Parlemen Inggris dalam proposal Brexit masih belum jelas, berbagai proposal yang ada selalu gagal mendapatkan suara mayoritas. Senin kemarin ada empat proposal alternatif yang berhasil dibuat, namun sekali lagi satupun gagal meraih suara mayoritas saat dilakukan voting.
Pada Rabu (27/3/19) pekan lalu, ada delapan proposal yang berhasil dibuat Parlemen Inggris, semua kandas saat voting. Proposal dari Perdana Menteri Theresa May dibuat menelan hattrick atau tiga kali kekalahan saat berhadapan dengan para anggota dewan Inggris itu.
Tanpa adanya proposal Brexit, sesuai kesepakatan dengan Uni Eropa, Brexit harus dilakukan pada 12 April atau 10 hari lagi. Yang buruk adalah keluarnya Inggris dengan cara hard Brexit atau keluar begitu saja dari Uni Eropa tanpa ada perjanjian-perjanjian apapun. Dunia usaha di Inggris kemungkinan akan terpukul, dan berdampak pada perekonomian Inggris.
Meski saat ini perekonomian Inggris masih terlihat tangguh, namun banyak analis dan ekonom memprediksi Inggris akan memasuki resesi akibat hard Brexit.
Mengutip CNBC International, Menteri Brexit Inggris Steven Barclay mengisyaratkan jika PM May akan mengajukan proposal Brexit keempatnya untuk di-voting Parlemen Inggris di pekan ini. PM May berharap akan mendapat dukungan dan menghindarkan Inggris dari hard Brexit dan menunda prosesnya dari 12 April menjadi 22 Mei.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(prm) Next Article Mau Main Forex, Simak Ulasan Teknikal Dolar vs 4 Mata Uang
Pada pukul 7:03 WIB, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,3058 bahkan sempat turun ke US$ 1,3027, mengutip kuotasi MetaTrader 5. Padahal Senin kemarin mata uang Inggris ini menunjukkan performa yang menjanjikan setelah naik dan mencapai level tertinggi harian di kisaran US$ 1,3149.
Apa sebenarnya yang diinginkan Parlemen Inggris dalam proposal Brexit masih belum jelas, berbagai proposal yang ada selalu gagal mendapatkan suara mayoritas. Senin kemarin ada empat proposal alternatif yang berhasil dibuat, namun sekali lagi satupun gagal meraih suara mayoritas saat dilakukan voting.
Tanpa adanya proposal Brexit, sesuai kesepakatan dengan Uni Eropa, Brexit harus dilakukan pada 12 April atau 10 hari lagi. Yang buruk adalah keluarnya Inggris dengan cara hard Brexit atau keluar begitu saja dari Uni Eropa tanpa ada perjanjian-perjanjian apapun. Dunia usaha di Inggris kemungkinan akan terpukul, dan berdampak pada perekonomian Inggris.
Meski saat ini perekonomian Inggris masih terlihat tangguh, namun banyak analis dan ekonom memprediksi Inggris akan memasuki resesi akibat hard Brexit.
Mengutip CNBC International, Menteri Brexit Inggris Steven Barclay mengisyaratkan jika PM May akan mengajukan proposal Brexit keempatnya untuk di-voting Parlemen Inggris di pekan ini. PM May berharap akan mendapat dukungan dan menghindarkan Inggris dari hard Brexit dan menunda prosesnya dari 12 April menjadi 22 Mei.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(prm) Next Article Mau Main Forex, Simak Ulasan Teknikal Dolar vs 4 Mata Uang
Most Popular