Analisis Teknikal

Mau Main Forex, Simak Ulasan Teknikal Dolar vs 4 Mata Uang

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 December 2018 15:41
AS dan China mencapai kesepakatan 90 hari gencatan senjata dalam sengketa perdagangan.
Foto: Foto Ilustrasi mata uang Dolar. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Positifnya perkembangan ekonomi dan politik dunia ternyata berhasil menghembuskan angin segar ke beberapa mata uang utama dunia.

Harapan investor sejak pekan lalu akhirnya jadi kenyataan. AS dan China mencapai kesepakatan 90 hari gencatan senjata dalam sengketa perdagangan.

Pernyataan tertulis Gedung Putih menyebutkan, AS batal menaikkan tarif bea masuk dari 10% menjadi 25% untuk impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Sedianya kenaikan tarif ini berlaku mulai 1 Januari 2019.

Sementara China sepakat untuk lebih banyak membeli produk Negeri Adidaya mulai dari hasil agrikultur, energi, manufaktur, dan sebagainya.

Berhentinya aksi balas-membalas tarif dagang sementara waktu antara AS dan China membuat pelaku pasar berani berinvestasi di mata uang yang lebih beresiko. Hal ini tercermin dari Indeks dolar (dollar index spot/DXY) cenderung melemah. Hingga berita ini dimuat, DXY berada di level 96.813.

Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal terhadap empat mata uang utama yang menghuni DXY tersebut.
Dolar AS Cenderung Melemah Dihadapan Mata Uang Kuat Dunia

EURO VS Dolar AS
Sumber: Revinitif
Secara teknikal, dalam jangka pendek posisi dolar cenderung menguat terhadap Euro. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di atas garis rerata pergerakan harga selama lima hari (moving average/MA5). 

Ruang kenaikan dolar AS terhadap Euro masih ada, hal ini ditunjukan oleh indikator stochastic slow yang belum menyentuh wilayah jenuh beli (overbought).

Hingga berita ini dimuat, Euro bergerak menguat terhadap dolar AS dengan diperdagangkan 0,55% lebih tinggi di level 1.1377.

Yen Jepang VS Dolar AS
Sumber: Revinitif
Secara teknikal, dalam jangka pendek posisi yen jepang cenderung menguat terhadap dolar AS. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di bawah garis rerata pergerakan harga selama lima hari (moving average/MA5).

Ruang penguatan yen masih ada, hal ini ditunjukan oleh indikator stochastic slow yang menjelaskan dolar AS belum menyentuh wilayah jenuh beli (overbought).

Hingga berita ini dimuat, Yen Jepang terhadap dolar AS bergerak melemah 0,01%% di level 113.47.

Pound Sterling Iggris VS Dolar AS
Sumber: Revinitif
Secara teknikal, dalam jangka pendek posisi poundsterling Inggris cenderung menguat terhadap dolar AS. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak menguat di bawah garis rerata pergerakan harga selama lima hari (moving average/MA5).

Ruang penguatan pound sudah cenderung terbatas dalam jangka pendek, hal ini ditunjukan oleh indikator stochastic slow yang menunjukan dolar AS telah menyentuh wilayah jenuh jual (oversold). 

Hingga berita ini dimuat, poundsterling Inggris terhadap dolar AS bergerak menguat 0,55%% di level 1.2819.

Dolar Kanada VS Dolar AS
Sumber: Revinitif
Secara teknikal, dalam jangka pendek posisi Dolar Kanada cenderung menguat terhadap dolar AS. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di bawah garis rerata pergerakan harga selama lima hari (moving average/MA5).

Ruang penurunannya masih ada, hal ini ditunjukan oleh indikator stochastic slow yang belum menyentuh wilayah jenuh jual (oversold).

Hingga berita ini dimuat, Dolar Kanada terhadap dolar AS bergerak menguat 0,88% di level 1.3175.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Tunggu Sinyal Suku Bunga Negatif, Kurs Poundsterling Jeblok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular