Brexit Bikin Inggris Kehilangan Rp 122,76 T Tiap Tiga Bulan!

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
04 April 2019 20:14
Demikian disampaikan S&P seperti dilaporkan Reuters, Kamis (4/4/2019).
Foto: Demo Anti-Brexit (REUTERS/Henry Nicholls)
Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris telah kehilangan 6,6 miliar pound atau setara Rp 122,76 triliun (kurs Rp 18.600/pound) dalam kegiatan ekonomi setiap kuartal sejak memilih meninggalkan Uni Eropa (UE). Demikian disampaikan S&P seperti dilaporkan Reuters, Kamis (4/4/2019).

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Kamis (04/04/2019), ekonom senior S&P Boris Glass, mengatakan Inggris dapat tumbuh sekitar 3% lebih besar pada akhir 2018 apabila tidak memutuskan untuk meninggalkan UE via referendum Juni 2016.

"Segera setelah referendum, pound turun sekitar 18%. Ini adalah satu-satunya indikator yang paling relevan dari dampak pemilihan dan hambatan yang diciptakannya, melalui inflasi, telah menyebar hingga ke ekonomi," kata Glass.



Ketika impor menjadi lebih mahal, inflasi mulai naik, dan membatasi pengeluaran rumah tangga. S&P memperkirakan inflasi 1,8% lebih tinggi daripada yang seharusnya terjadi pada kuartal III-2017.

Perkiraan itu sedikit lebih rendah dari penilaian oleh Goldman Sachs awal pekan ini. Mereka mematok kehilangan sekitar 600 juta pound per minggu. Itu setara dengan 7,8 miliar pound per kuartal, menurut perhitungan Reuters.

Simak video terkait perkembangan terbaru Brexit di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Inggris Resmi 'Cerai' dengan Eropa, What's Next?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular