Mau Rights Issue, Saham LPKR dan LPCK Kompak Nyungsep

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
12 March 2019 10:56
Harga saham LPKR terkoreksi 0,78% ke level Rp 254/saham.
Foto: Ilustrasi Pembangunan Proyek Meikarta (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dua emiten Grup Lippo, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) masuk ke zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (12/3/2019), setelah keduanya mengumumkan rencana pencarian dana jumbo lewat penerbitan saham baru atau rights issue.

Data Bursa Efek Indonesia mencatat, harga saham LPKR terkoreksi 0,78% ke level Rp 254/saham. Volume transaksi tercatat sebanyak 31,02 juta saham senilai Rp 7,89 miliar.

Adapun saham LPCK turun lebih dalam hingga 7,02% ke level Rp 2.120/saham. Volume perdagangan saham 4,37 juta saham senilai Rp 9,42 miliar.


Hari ini, Lippo Karawaci berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) dengan target dana dari penerbitan saham senilai dengan US$ 730 juta atau sekitar Rp 10,58 triliun (asumsi kurs Rp 14.500/US$).

Rencana rights issue ini akan dieksekusi pada kuartal kedua hingga kuartal ketiga tahun ini.

Berdasarkan prospektus ringkas yang dirilis perusahaan, rights issue ini akan dieksekusi di harga Rp 235/saham dengan harga nominal Rp 100/ saham.

Perusahaan diperkirakan akan menerbitkan saham sebanyak 45,04 miliar saham.

Menurut rencana, dana dari hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk pembayaran utang-utang dan kewajiban perusahaan lainnya. Selain itu, perusahaan juga akan menyerap saham anak usahanya Lippo Cikarang (LPCK) senilai US$ 200 juta (Rp 2,80 triliun).

Di sisi lain, LPCK juga membutuhkan pendanaan untuk ekspansi bisnis sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 2,85 triliun.

Sebab itu, perusahaan bakal menambah modal dengan menerbitkan saham baru (rights issue) dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

Dalam keterbukaan informasi, tujuan rights issue tersebut untuk pengembangan atau ekspansi usaha Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak.

LPCK melalui PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) merupakan pengembang megaproyek Meikarta.


(hps/tas) Next Article Duh! Lippo Karawaci Rugi Rp 9 T, Lippo Cikarang Tekor Rp 4 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular