Kinerja 2020

Duh! Lippo Karawaci Rugi Rp 9 T, Lippo Cikarang Tekor Rp 4 T

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
11 May 2021 13:18
Lippo Karawaci
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak dua anak perusahaan properti milik Grup Lippo mencatatkan kinerja negatif sepanjang tahun 2020 lalu. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan anak usahanya, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).

Berdasarkan laporan keuangan publikasi, Selasa ini (11/5). kedua perusahaan tersebut mengalami kerugian bersih sepanjang tahun lalu.

LPKR

Lippo Karawaci membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 8,89 triliun sepanjang tahun 2020. Kerugian tersebut meningkat 349% dari tahun 2019 lalu yang mana perusahaan memperoleh rugi bersih senilai Rp 1,98 triliun.

Pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan 2,87% menjadi Rp 11,96 triliun dari tahun sebelumnya sejumlah Rp 12,32 triliun.

Kerugian bersih fantastis ini terjadi karena meningkatnya penghapusan nilai persediaan, dari semula Rp 443,12 miliar di akhir 2019, naik menjadi Rp 3,24 triliun akhir 2020. Selain itu rugi atas penurunan nilai wajar investasi juga meningkat menjadi sebesar Rp 1,28 triliun dari semula hanya Rp 6,99 miliar.

Selain itu beban bunga atas liabilitas sewa naik signifikan menjadi Rp 439,74 miliar dari periode sebelumnya yang hanya senilai Rp 27,53 miliar. Beban bunga atas pinjaman Bank juga meningkat menjadi Rp 171,68 miliar dari sebelumnya sejumlah Rp 32,70 miliar.

Aset perusahaan pun ikut mengalami depresiasi 5,48%, dari sebelumnya Rp 55,07 triliun kini bersisa Rp 52,86 triliun. Aset tersebut terbagi menjadi aset lancar sejumlah Rp 33,07 triliun dan aset tidak lancar sejumlah Rp 18,78 triliun.

Liabilitas perusahaan mengalami kenaikan yang cukup signifikan, tercatat hutang perusahaan mencapai Rp 28,29 triliun melonjak 36,65% dari tahun sebelumnya yang hanya sejumlah Rp 20,70 triliun.

Kewajiban ini terbagi menjadi liabilitas jangka pendek senilai Rp 10,57 triliun dan sisanya sebesar Rp 17,71 merupakan liabilitas jangka panjang.

Buruknya kinerja LPKR juga tercermin dari ekuitas perusahaan yang turun 31,42% dari posisi awal di tahun 2019 sejumlah Rp 34,37 triliun kini di akhir 2020 hanya tersisa Rp 23,57 triliun.

LPCK

Senada dengan kinerja Lippo Karawaci, anak usahanya yakni Lippo Cikarang mencatatkan Kerugian bersih senilai Rp 3,65 triliun sepanjang tahun 2020, kerugian ini melonjak dari tahun sebelumnya yang mana Lippo Cikarang masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp 310,91 miliar.

Kerugian ini terjadi karena meningkatnya bagian rugi investasi pada entitas asosiasi sejumlah Rp 1,66 triliun dari sebelumnya hanya sebesar Rp 44,95 miliar. Selain itu rugi dari penurunan nilai wajar investasi juga meningkat menjadi Rp 1,21 triliun dari semula Rp 14,23 miliar pada tahun sebelumnya.

Meski mengalami kerugian yang fantastis, pendapatan Lippo Cikarang naik 8,82% menjadi Rp 1,84 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,69 triliun.

Aset perusahaan mengalami depresiasi cukup dalam, berkurang hingga 20,46% dari semula Rp 12,21 triliun, kini hanya tersisa Rp 9,71 triliun. Aset perusahaan terbagi menjadi aset lancar sebesar Rp 6,75 triliun dan sisanya aset tidak lancar sejumlah Rp 2,96 triliun, berkurang hingga 49,95% dari periode sebelumnya.

Liabilitas perusahaan juga mengalami peningkatan fantastis, naik 135% menjadi Rp 3,14 triliun dari periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp 1,33 triliun. Kewajiban ini terbagi menjadi liabilitas jangka pendek sejumlah Rp 2,15 triliun dan sisanya berupa liabilitas jangka panjang sebesar Rp 982,31 triliun.

Performa buruk Lippo Cikarang juga terlihat dari turunnya ekuitas perusahaan hingga 39,54% menjadi Rp 6,57 triliun, turun signifikan dari periode tahun sebelumnya di angka Rp 10,88 triliun.

Pada penutupan perdagangan sesi I BEI hari ini (11/5), saham LPKR berada di zona merah turun 2,94% ke level Rp 198/saham. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 14,04 triliun. Saham LPKR turun 6,60% selama seminggu dan secara year-to-date melemah 7,48%.

Sementara itu saham LPCK juga berada di zona merah turun 6,90% ke level Rp 1.350/saham. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 3,62 triliun. Saham LPKR turun 4,26% selama seminggu dan secara year-to-date melemah 4,93%.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lippo Cikarang Ganti Pengurus, Ada Bos LPKR-Rektor Paramadina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular