
Saham Masih Boncos, Ini Rapor Laba Q1 Duo LPKR-LPCK

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak perusahaan milik Grup Lippo yang bergerak di bidang properti, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil mencatatkan laba bersih pada triwulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Adapun anak usahanya, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 89% pada periode 3 bulan tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, LPKR berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 255,85 miliar, membaik dari periode yang sama tahun sebelumnya di mana perusahaan mencatatkan kerugian fantastis hingga Rp 2,11 triliun.
Pendapatan perusahaan juga naik sebesar 9,9%, dari semula Rp 3,10 triliun pada kuartal I-2020 naik menjadi Rp 3,40 triliun di tahun ini.
Pendapatan dari pengembangan apartemen naik dari Rp 303,14 miliar menjadi Rp 519,68 miliar, begitu pula pengembangan fasilitas rumah sakit yang juga naik dari Rp 129,18 miliar menjadi Rp 304,23 miliar.
Aset perusahaan juga naik 24,17% menjadi Rp 64,40 triliun dari posisi akhir tahun lalu di angka Rp 51,86 triliun. Aset ini terbagi menjadi aset lancar sebesar Rp 34,50 triliun dan sisanya Rp 29,90 triliun merupakan aset tidak lancar.
Meskipun mencatatkan kenaikan aset, liabilitas emiten pengelola Lippo Mall Puri ini juga tercatat naik hingga 45,82% dari yang semula hanya Rp 28,29 triliun kini bertambah menjadi Rp 41,25 triliun.
Liabilitas ini terbagi menjadi kewajiban jangka pendek sejumlah Rp 12,47 triliun dan sisanya Rp 28,78 triliun merupakan kewajiban jangka panjang. Alhasil ekuitas perusahaan tercatat turun menjadi Rp 23,14 triliun.
Lippo Cikarang
Di sisi lain, pada kuartal pertama tahun ini LPCK mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 87,30 miliar, laba bersih ini turun drastis hingga 89% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 793,58 miliar.
Penurunan laba bersih ini terjadi akibat pendapatan perusahaan yang juga mengalami penurunan dari semula Rp 574,38 miliar kini hanya sebesar Rp 239,18 miliar.
Penurunan pendapatan paling besar terjadi pada penjualan rumah hunian dan apartemen yang semula mencapai Rp 361,69 miliar pada kuartal I-2020, kini perusahaan hanya mampu memperoleh Rp 132,64 miliar.
Adapun aset perusahaan tercatat naik tipis menjadi Rp 9,82 triliun dari posisi tahun lalu sebesar Rp 9,72 triliun.
Liabilitas juga mengalami kenaikan tipis dari Rp 3,14 triliun menjadi Rp 3,17 triliun, sehingga ekuitas perusahaan tidak mengalami perubahan signifikan dan tercatat berada di angka Rp 6,65 triliun pada posisi akhir Maret 2021.
Menyusul perbaikan kinerja di kuartal pertama 2021, pada perdagangan Kamis (1/7) sesi II di pasar modal, saham LPKR ditutup minus 1,30% ke harga Rp 152/saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 10,78 triliun.
Dalam sepekan harga saham ini turun 10% dan sejak awal tahun telah melemah hingga 29%
Sementara itu, di tengah kinerja keuangannya yang turun, saham LPCK juga ditutup turun tipis 0,49% di Rp 1.010/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 2,71 triliun.
Dalam sepekan saham ini turun 3,35% dan sejak awal tahun telah menyusut 29%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Lippo Karawaci Rugi Rp 9 T, Lippo Cikarang Tekor Rp 4 T
