
Terus Reli, Harga CPO Tertinggi Tertingi Sejak September 2018
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
24 January 2019 08:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada penutupan perdagangan kemarin (23/1/2019), harga minyak kelapa sawit mentah CPO di Bursa Derivatif Malaysia naik 0,88% ke posisi MYR 2.283/ton.
Harga tersebut merupakan level tertinggi sejak September 2018 atau 4 bulan yang lalu
Secara mingguan, harga CPO menguat sebesar 4,97% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga komoditas agrikultur andalan Indonesia ini telah terangkat 7,64%.
Menguatnya haga CPO kemarin masih terus dipengaruhi oleh optimisme pelaku industri akan meningkatnya permintaan minyak sawit tahun ini.
Selain itu, siklus panen tahunan kelapa sawit juga menunjukkan pola penurunan pada periode Desember-Maret. Hal ini membuat pasar optimis cadangan minyak sawit yang sempat meluap pada akhir tahun lalu bisa dikurangi.
Melemahnya nilai tukar Ringgit Malaysia terhadap dolar kemarin juga memberi sokongan pada harga CPO. Pasalnya, bila harga Ringgit semakin murah, membuat harga CPO bagi negara dengan mata uang lain juga lebih murah.
Perkembangan yang baik dari damai dagang AS juga perlu diperhatikan, karena dapat memperlancar pembelian China atas kedelai dari Negeri Paman Sam.
Terlebih lagi adanya kekhawatiran pasar akan naiknya harga kontrak berjangka produk. Hal itu bisa terjad
(taa/hps) Next Article Ada Kabar Buruk dari Malaysia, CPO Berpotensi Tertekan Besok
Harga tersebut merupakan level tertinggi sejak September 2018 atau 4 bulan yang lalu
Secara mingguan, harga CPO menguat sebesar 4,97% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga komoditas agrikultur andalan Indonesia ini telah terangkat 7,64%.
Menguatnya haga CPO kemarin masih terus dipengaruhi oleh optimisme pelaku industri akan meningkatnya permintaan minyak sawit tahun ini.
Melemahnya nilai tukar Ringgit Malaysia terhadap dolar kemarin juga memberi sokongan pada harga CPO. Pasalnya, bila harga Ringgit semakin murah, membuat harga CPO bagi negara dengan mata uang lain juga lebih murah.
Perkembangan yang baik dari damai dagang AS juga perlu diperhatikan, karena dapat memperlancar pembelian China atas kedelai dari Negeri Paman Sam.
Terlebih lagi adanya kekhawatiran pasar akan naiknya harga kontrak berjangka produk. Hal itu bisa terjad
(taa/hps) Next Article Ada Kabar Buruk dari Malaysia, CPO Berpotensi Tertekan Besok
Most Popular