Harga CPO Meroket 2%, Hati-hati Ada yang Bisa Bikin Ambrol

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
03 September 2020 12:32
FILE PHOTO: Workers collect oil palm fruits at Felda Sungai Tengi Selatan plantation in Sungai Tengi, 100 km (62 miles) north of Kuala Lumpur June 22, 2012. REUTERS/Bazuki Muhammad
Foto: REUTERS/Bazuki Muhammad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) meroket pada perdagangan hari ini Kamis (3/9/2020) mengekor harga minyak nabati lainnya.

Pada 11.30 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman November 2020 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange melesat 2% ke RM 2.867/ton. Kini harga CPO sudah berada di level tertingginya sejak 24 Januari 2020.

Kenaikan harga CPO ini karena mendapat sentimen positif dari pergerakan harga minyak nabati global. Reuters melaporkan harga kontrak minyak kedelai di Bursa Komoditas Dalian menguat 2,04% sementara untuk kontrak minyak sawitnya yang aktif ditransaksikan juga menguat 2,05%.

Namun sebenarnya ada hal yang perlu dicermati dan investor harus berhati-hati.

Pasalnya bulan Agustus adalah bulan-bulan puncak produksi. Ketika output naik sementara ekspor atau permintaan lemah akibatnya stok meningkat dan harga tertekan.

Produksi minyak sawit di Kolombia diperkirakan meningkat tahun ini menjadi 1,65 juta ton, naik 10% dari tahun lalu karena peningkatan produksi. Hal ini diungkapkan oleh presiden asosiasi produsen pada hari Rabu kepada Reuters.

Kolombia adalah produsen minyak sawit terbesar keempat di dunia setelah Indonesia, Malaysia, dan Thailand. "Produksi di paruh pertama sudah naik 8% menjadi 953.000 ton karena panen dari tahun-tahun sebelumnya dan peningkatan tenaga kerja," kata Jens Mesa, presiden Federasi Nasional Petani Kelapa Sawit.

"Ini menempatkan kami pada jalur menuju pemulihan sekali lagi, dibandingkan dengan apa yang kami alami tahun lalu ketika ada kontraksi produksi, dan itu telah mengkompensasi dengan cara apa kami kehilangan harga," kata Mesa. Output turun 6% pada 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Kabar Buruk dari Malaysia, CPO Berpotensi Tertekan Besok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular