Utang Dipangkas, Siantar Top Dapat Rating idA dari Pefindo
Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 January 2019 18:34
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan rating idA (single A) untuk PT Siantar Top Tbk (STTP) dan Obligasi Berkelajutan I Siantar Top Tahun 2016.
Lembaga rating ini juga meningkatkan outlook perusahaan konsumer ini dari stabil menjadi positif.
Pefindo menyatakan peningkatan outlook ini mencerminkan ekspektasi akan adanya perbaikan credit matriks, khususnya struktur permodalan dan proteksi arus kas perusahaan dalam jangka waktu dekat hingga menengah yang disebabkan oleh rencananya untuk menurunkan leverage keuangan.
"Kami memproyeksikan bahwa utang STTP akan berkurang dalam jangka waktu dekat hingga menengah, mengingat perusahaan tidak memiliki kebutuhan belanja modal yang signifikan," tulis siaran pers Pefindo, Jumat (11/1).
Kondisi tersebut juga dinilai membaik dengan adanya rencana perusahaan untuk melakukan pelunasan obligasinya pada 13 April mendatang dengan kas internal. Adapun obligasi tersebut memiliki nilai pokok sebesar Rp 300 miliar.
Hingga akhir September 2018, perusahaan memiliki jumlah kas dan setara kas senilai Rp 33,42 miliar, sementara total aset mencapai Rp 2,56 triliun, terdiri dari aset lancar Rp 1,16 triliun dan aset tak lancar Rp 1,40 triliun.
Jumlah utang jangka pendek Siantar Top yang jatuh tempo dalam satu tahun mencapai Rp 40,93 miliar dan utang obligasi jangka panjang senilai Rp 498,29 miliar.
Siantar Top merupakan perusahaan manufaktur produk makanan kemasan. Perusahaan memiliki fasilitas produksi di Sidoarjo (Jawa Timur), Bekasi (Jawa Barat), Medan (Sumatra Utara), dan Makassar (Sulawesi Selatan).
(tas) Next Article Begini Update Rating PTPP Terbaru yang Dirilis Pefindo
Lembaga rating ini juga meningkatkan outlook perusahaan konsumer ini dari stabil menjadi positif.
Pefindo menyatakan peningkatan outlook ini mencerminkan ekspektasi akan adanya perbaikan credit matriks, khususnya struktur permodalan dan proteksi arus kas perusahaan dalam jangka waktu dekat hingga menengah yang disebabkan oleh rencananya untuk menurunkan leverage keuangan.
Kondisi tersebut juga dinilai membaik dengan adanya rencana perusahaan untuk melakukan pelunasan obligasinya pada 13 April mendatang dengan kas internal. Adapun obligasi tersebut memiliki nilai pokok sebesar Rp 300 miliar.
Hingga akhir September 2018, perusahaan memiliki jumlah kas dan setara kas senilai Rp 33,42 miliar, sementara total aset mencapai Rp 2,56 triliun, terdiri dari aset lancar Rp 1,16 triliun dan aset tak lancar Rp 1,40 triliun.
Jumlah utang jangka pendek Siantar Top yang jatuh tempo dalam satu tahun mencapai Rp 40,93 miliar dan utang obligasi jangka panjang senilai Rp 498,29 miliar.
Siantar Top merupakan perusahaan manufaktur produk makanan kemasan. Perusahaan memiliki fasilitas produksi di Sidoarjo (Jawa Timur), Bekasi (Jawa Barat), Medan (Sumatra Utara), dan Makassar (Sulawesi Selatan).
(tas) Next Article Begini Update Rating PTPP Terbaru yang Dirilis Pefindo
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular