
Awal Tahun, Pefindo Raih Mandat Rating Bond Rp 15-20 T
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
07 January 2019 09:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga rating PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkapkan total mandat pemeringkatan obligasi hingga saat ini (pipeline) baru mencapai sekitar Rp 15-20 triliun dari beebread perusahaan penerbit obligasi.
Sebagian besar obligasi korporasi akan dirilis perusahaan-perusahaan tersebut pada kuartal pertama atau paling lambat semester kedua tahun 2019.
Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra mengatakan untuk pipeline mandat obligasi jumlahnya tidak besar. Pefindo juga belum bisa memberikan gambaran untuk proyeksi penerimaan mandat penerbitan obligasi hingga akhir 2019 karena pada awal tahun masih rendah.
"Obligasi belum banyak, sekitar Rp23 triliun, tapi ini [pipeline[ tangga 18 Desember 2019. Berarti sudah ada yang terealisasi, maka perkiraan [awal 2019] Rp 15 hingga 20 triliun [pipeline]," kata Salyadi kepada CNBC Indonesia di Jakarta.
Salyadi menegaskan ada beberapa faktor yang bisa menentukan sebuah obligasi itu ramai atau tidak. Salah satunya data obligasi jatuh tempo 2019.
Pefindo menilai pasar obligasi korporasi tahun ini cenderung stagnan. Nilai penerbitan obligasi korporasi tahun ini diprediksi Rp130 triliun, di bawah nilai penerbitan tahun 2017 yang tembus Rp166 triliun.
Dari prediksi Rp130 triliun tersebut, sebagian besar dikontribusi dari obligasi korporasi yang jatuh tempo senilai Rp112,4 triliun dengan periode penerbitan paling banyak pada Juni dan Desember 2019.
Salyadi menambahkan, pada Juni tahun ini ada Rp40 triliun surat utang yang jatuh tempo, sementara Desember ada Rp39,8 triliun yang jatuh tempo. Menurut catatan Pefindo, Juni dan Desember merupakan periode di mana surat utang paling banyak jatuh tempo.
(tas) Next Article Begini Proyeksi Penerbitan Obligasi di Q2-2019
Sebagian besar obligasi korporasi akan dirilis perusahaan-perusahaan tersebut pada kuartal pertama atau paling lambat semester kedua tahun 2019.
"Obligasi belum banyak, sekitar Rp23 triliun, tapi ini [pipeline[ tangga 18 Desember 2019. Berarti sudah ada yang terealisasi, maka perkiraan [awal 2019] Rp 15 hingga 20 triliun [pipeline]," kata Salyadi kepada CNBC Indonesia di Jakarta.
Salyadi menegaskan ada beberapa faktor yang bisa menentukan sebuah obligasi itu ramai atau tidak. Salah satunya data obligasi jatuh tempo 2019.
Pefindo menilai pasar obligasi korporasi tahun ini cenderung stagnan. Nilai penerbitan obligasi korporasi tahun ini diprediksi Rp130 triliun, di bawah nilai penerbitan tahun 2017 yang tembus Rp166 triliun.
Dari prediksi Rp130 triliun tersebut, sebagian besar dikontribusi dari obligasi korporasi yang jatuh tempo senilai Rp112,4 triliun dengan periode penerbitan paling banyak pada Juni dan Desember 2019.
Salyadi menambahkan, pada Juni tahun ini ada Rp40 triliun surat utang yang jatuh tempo, sementara Desember ada Rp39,8 triliun yang jatuh tempo. Menurut catatan Pefindo, Juni dan Desember merupakan periode di mana surat utang paling banyak jatuh tempo.
(tas) Next Article Begini Proyeksi Penerbitan Obligasi di Q2-2019
Most Popular