
Tersangkut Skandal 1MDB, Saham Goldman Anjlok 7,5%
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
13 November 2018 11:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Goldman Sachs mengalami penurunan terdalam sejak November 2011, setelah menteri keuangan Malaysia menuntut pengembalian penuh biaya yang dibayarkan kepada bank terkait dengan dana investasi 1MDB.
Saham perusahaan terperosok 7,5% pada penutupan perdagangan reguler, Senin (12/11/18), dan memimpin pelemahan saham perusahaan keuangan di tengah anjloknya Wall Street. Ini adalah penurunan terbesar sejak kejatuhan 8,2% di awal November 2011.
Goldman telah menarik perhatian karena perannya dalam membantu mendirikan dana investasi negara Malaysia yang dikenal sebagai 1MDB. Bank tersebut mengatur tiga penerbitan obligasi pada 2012 dan 2013 untuk mendanai 1MDB dan mendulang US$6,5 miliar (Rp 96,6 triliun) untuk menarik investasi asing.
Sebaliknya, pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menuduh seorang pebisnis Malaysia mencuri miliaran dolar dari dana tersebut, dan menggunakan sebagian dari uang itu untuk membayar ratusan juta dolar untuk suap, dilansir dari CNBC International.
Sementara seorang bankir investasi Goldman bernama Tim Leissner telah mengaku bersalah karena berpartisipasi dalam rencana tersebut, bank investasi itu telah mengatakan Leissner dan yang lainnya menipu perusahaan dan menghindari kontrol internal. Dalam pembelaannya, Leissner mengatakan tindakannya untuk menyembunyikan fakta dari staf kepatuhan Goldman adalah bagian dari budaya bank.
Sekarang, Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengatakan negara itu menginginkan pengembalian biaya penuh dari US$600 juta fee yang dibayarkan ke Goldman untuk transaksi obligasi tersebut, menurut laporan berita Bloomberg berdasarkan wawancara radio.
Goldman juga menghadapi "denda yang signifikan" dari upaya investigasi yang dilakukan Departemen Kehakiman AS terkait perannya dalam skandal 1MDB.
(prm) Next Article Korupsi, Eks PM Malaysia Najib Razak Kena 6 Tuntutan Kriminal
Saham perusahaan terperosok 7,5% pada penutupan perdagangan reguler, Senin (12/11/18), dan memimpin pelemahan saham perusahaan keuangan di tengah anjloknya Wall Street. Ini adalah penurunan terbesar sejak kejatuhan 8,2% di awal November 2011.
Goldman telah menarik perhatian karena perannya dalam membantu mendirikan dana investasi negara Malaysia yang dikenal sebagai 1MDB. Bank tersebut mengatur tiga penerbitan obligasi pada 2012 dan 2013 untuk mendanai 1MDB dan mendulang US$6,5 miliar (Rp 96,6 triliun) untuk menarik investasi asing.
Sementara seorang bankir investasi Goldman bernama Tim Leissner telah mengaku bersalah karena berpartisipasi dalam rencana tersebut, bank investasi itu telah mengatakan Leissner dan yang lainnya menipu perusahaan dan menghindari kontrol internal. Dalam pembelaannya, Leissner mengatakan tindakannya untuk menyembunyikan fakta dari staf kepatuhan Goldman adalah bagian dari budaya bank.
Sekarang, Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengatakan negara itu menginginkan pengembalian biaya penuh dari US$600 juta fee yang dibayarkan ke Goldman untuk transaksi obligasi tersebut, menurut laporan berita Bloomberg berdasarkan wawancara radio.
Goldman juga menghadapi "denda yang signifikan" dari upaya investigasi yang dilakukan Departemen Kehakiman AS terkait perannya dalam skandal 1MDB.
(prm) Next Article Korupsi, Eks PM Malaysia Najib Razak Kena 6 Tuntutan Kriminal
Most Popular