
Eks Bankir Goldman Sachs Bongkar Kasus 'Rampok' 1MDB

Jakarta, CNBC Indonesia - Saksi kunci dalam persidangan suap dan pencucian uang oleh mantan eksekutif Goldman mengatakan skema untuk menjarah miliaran dolar dari dana kekayaan abadi (sovereign wealth fund/SWF) negara Malaysia direncanakan satu dekade lalu dari dalam apartemen seorang pengusaha Asia flamboyan yang masih buron. .
Tim Leissner, mantan mitra Goldman yang telah mengaku bersalah dalam skema tersebut, bersaksi di pengadilan federal Brooklyn pada hari Rabu bahwa pengusaha Jho Low telah memberi tahu dia dan terdakwa, yang merupakan mantan rekannya eksekutif di Goldman Sachs Roger Ng, tentang rencana untuk membayar suap hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,35 triliun (kurs Rp 14.350/US$) kepada pejabat Malaysia dan Abu Dhabi.
Persidangan Roger Ng dimulai pada hari Senin (14/2) dan diperkirakan akan berlangsung beberapa minggu. Kemungkinan besar ini akan menjadi satu-satunya persidangan yang akan berlangsung di AS atas kasus penjarahan dana abadi Malaysia yang dikenal sebagai 1MDB (1Malaysia Development Berhad).
Tim Leissner dan anak perusahaan Goldman Sachs telah mengaku bersalah dalam kasus tersebut sementara Jho Low, pemodal yang suka menghambur-hamburkan uang serta sering mengadakan pesta mewah di Las Vegas dan Los Angeles, tetap buron.
Leissner, yang mengatakan dia "berteman dekat" dengan Roger Ng yang merupakan supervisornya untuk Goldman di Asia, adalah saksi di sidang pertama yang menarik nama Roger Ng ke dalam pusaran ini skema menjarah dana 1MDB.
Jaksa di seluruh dunia mengatakan uang yang terkumpul untuk dana itu seharusnya membiayai proyek infrastruktur untuk memberi manfaat bagi rakyat Malaysia, tetapi malah digunakan untuk membiayai pengeluaran mewah oleh Low dan orang lain yang dekat dengan mantan perdana menteri Malaysia saat itu, Najib Razak.
Leissner mengatakan tahun 2012 Jho Low mengadakan pertemuan di apartemennya di London. Di sana, Jho Low menjelaskan secara rinci semua pejabat pemerintah yang akan menerima suap agar Goldman mendapatkan hak untuk mengatur miliaran dolar dalam penawaran obligasi untuk dana 1MDB.
Jho Low juga mengatakan kepada mantan eksekutif Goldman bahwa uang suap harus berasal dari hasil penawaran obligasi - dan bahwa mereka akan mendapatkan sebagian dari hasil itu juga, menurut Leissner.
"Roger dan saya diberitahu oleh Jho bahwa kami akan diurus," kata Leissner dalam persidangan, dilansir The New York Times.
Leissner mengatakan dia tahu bahwa skema itu ilegal tapi itu tidak mengganggunya karena mengamankan kesepakatan obligasi untuk Goldman akan menghasilkan pemasukan besar untuk bank Wall Street tersebut. "Saya ingin menjadi pahlawan di Goldman Sachs," katanya.
Roger Ng yang awalnya memperkenalkan Tim Leissner dan beberapa orang lain di Goldman kepada Jho Low pada tahun 2008, menurut kesaksian Leissner. Dia menambahkan bahwa dirinya dan Roger Ng segera menyadari bahwa Jho Low adalah kunci untuk mendapatkan pekerjaan penjaminan emisi obligasi untuk Goldman, meskipun dia tidak memiliki posisi di 1MDB.
"Dia tidak pernah memiliki peran resmi, namun dia adalah pengambil keputusan utama," kata Leissner.
Low, yang juga didakwa dengan suap dan pencucian uang, diyakini saat ini tinggal dan bersembunyi di China.
Leissner mengatakan dia dan Roger Ng sama-sama menjaga hubungan mereka dengan Jho Low dari sebagian besar rekan mereka di Goldman setelah bank secara resmi menolak upaya mereka untuk membawa dia sebagai klien manajemen kekayaan.
Meski beberapa bankir di Goldman mengetahui bahwa Jho Low bertindak sebagai perantara dalam negosiasi 1MDB, Leissner mengatakan hanya dia dan Roger Ng yang mengetahui detail penjarahan dana tersebut.
Pada pemeriksaan silang, pengacara Roger Ng diharapkan untuk menanyai Leissner terkait karakter dan klaimnya tentang tingkat keterlibatan kliennya dalam negosiasi 1MDB.
Pengacara Roger Ng dapat mengambil langkah dari berkas yang telah disusun Goldman dengan yang menggambarkan Leissner sebagai penipu ulung, sementara bank sedang merundingkan kesepakatannya sendiri dengan jaksa dan regulator.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Skandal 1MBD, Eks Kepala Goldman Sachs Dipenjara 10 Tahun
