
Internasional
OPEC Wacanakan Penurunan Produksi, Rusia: Jangan Gegabah!
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
12 November 2018 07:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa negara non-OPE harus memegang teguh pesan yang ingin mereka sampaikan bila ingin menghindari memburuknya gejolak pasar minyak dunia, kata Menteri Energi Rusia Alexander Novak, Minggu (11/11/2018).
"Ada banyak gejolak di pasar. Dan gejolak ini dapat terus terjadi," kata Novak kepada CNBC International melalui penerjemah.
"Dengan demikian, saat ini kita seharusnya tidak membuat keputusan gegabah. Kita harus melihat situasinya dengan sangat hati-hati untuk melihat bagaimana semua ini berkembang di kemudian hari sehingga kita tidak perlu mengubah keputusan 180 derajat tiap bulan," ujarnya.
Komentar itu ia sampaikan beberapa saat setelah negara-negara pengekspor besar dan Komite Pemantauan Bersama di Tingkat Menteri (JMMC) bertemu di Abu Dhabi dan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak akan segan untuk kembali memotong produksi.
Sikap ini berkebalikan dengan apa yang disepakati di pertemuan OPEC bulan September ketika beberapa produsen minyak terbesar dunia membicarakan penambahan pasokan ke pasar untuk meredakan kecemasan akan kekurangan suplai yang tiba-tiba.
Kelompok ini pada hari Minggu mengatakan akan terus memantau kondisi pasar minyak sebelum menambahkan bahwa strategi baru dapat diterapkan untuk menyeimbangkan pasar di 2019.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falah pada hari Minggu mengatakan OPEC dan aliansi non-OPEC dalam beberapa pekan ke depan akan secara kolektif memutuskan apakah pengurangan produksi global perlu dilakukan.
Pertemuan OPEC dengan anggota lengkap di mana keputusan kebijakan baru akan dibuat dijadwalkan akan diadakan di Wina, Austria, 6 Desember mendatang.
Pertemuan JMMC itu terjadi saat harga minyak dunia turun tajam beberapa pekan terakhir akibat kekhawatiran berlebihnya pasokan saat ketidakpastian ekonomi global melemahkan permintaan minyak.
Harga minyak Brent berada di US$70,18 per barel hari Jumat, turun hampir 1% hari itu, sementara West Texas Intermediate (WTI) melemah untuk 10 hari berturut-turut ke US$59,87.
(prm) Next Article Pertemuan OPEC Berakhir Tanpa Keputusan Soal Produksi Minyak
"Ada banyak gejolak di pasar. Dan gejolak ini dapat terus terjadi," kata Novak kepada CNBC International melalui penerjemah.
"Dengan demikian, saat ini kita seharusnya tidak membuat keputusan gegabah. Kita harus melihat situasinya dengan sangat hati-hati untuk melihat bagaimana semua ini berkembang di kemudian hari sehingga kita tidak perlu mengubah keputusan 180 derajat tiap bulan," ujarnya.
Sikap ini berkebalikan dengan apa yang disepakati di pertemuan OPEC bulan September ketika beberapa produsen minyak terbesar dunia membicarakan penambahan pasokan ke pasar untuk meredakan kecemasan akan kekurangan suplai yang tiba-tiba.
Kelompok ini pada hari Minggu mengatakan akan terus memantau kondisi pasar minyak sebelum menambahkan bahwa strategi baru dapat diterapkan untuk menyeimbangkan pasar di 2019.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falah pada hari Minggu mengatakan OPEC dan aliansi non-OPEC dalam beberapa pekan ke depan akan secara kolektif memutuskan apakah pengurangan produksi global perlu dilakukan.
Pertemuan OPEC dengan anggota lengkap di mana keputusan kebijakan baru akan dibuat dijadwalkan akan diadakan di Wina, Austria, 6 Desember mendatang.
Pertemuan JMMC itu terjadi saat harga minyak dunia turun tajam beberapa pekan terakhir akibat kekhawatiran berlebihnya pasokan saat ketidakpastian ekonomi global melemahkan permintaan minyak.
Harga minyak Brent berada di US$70,18 per barel hari Jumat, turun hampir 1% hari itu, sementara West Texas Intermediate (WTI) melemah untuk 10 hari berturut-turut ke US$59,87.
(prm) Next Article Pertemuan OPEC Berakhir Tanpa Keputusan Soal Produksi Minyak
Most Popular