
Rusia Pikir-pikir Lanjutkan Pemangkasan Produksi Minyak
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
29 May 2019 15:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia akan mempertimbangkan dengan hati-hati rencana untuk memperpanjang perjanjian pengurangan produksi minyaknya dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Anton Siluanov kepada Reuters, Rabu (29/5/2019).
Moskow akan mempertimbangkan, khususnya, efek positif kesepakatan itu terhadap harga minyak dibandingkan dampak buruk hilangnya pangsa pasar negara itu yang diambil oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS), katanya.
"Ada banyak argumen yang mendukung dan menentang perpanjangan (pemangkasan produksi minyak)," kata Siluanov di sela-sela konferensi di Kazakhstan, mengutip Reuters.
"Tentu saja, kami membutuhkan stabilitas harga dan prediksi, ini bagus," katanya. "Tapi kami melihat bahwa semua kesepakatan dengan OPEC ini menyebabkan mitra Amerika kami meningkatkan produksi minyak serpih dan menjangkau pasar baru."
Kementerian energi dan pemerintah Rusia akan menentukan sikap mereka terkait perpanjangan kesepakatan itu setelah mempertimbangkan pro dan kontra dan keberlangsungan dari tren pasar saat ini, kata Siluanov.
OPEC, Rusia, dan produsen lain sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) mulai Januari selama enam bulan untuk mendorong harga minyak dengan mengurangi persediaan global.
OPEC dan produsen lain yang terlibat dalam perjanjian pasokan, OPEC +, dijadwalkan bertemu untuk membahas perpanjangan pakta ini di Wina selama pertemuan OPEC yang akan diadakan pada 25 dan 26 Juni.
(prm) Next Article OPEC Cs Tak Acuhkan Cuitan Trump, Harga Minyak Menguat Lagi
Moskow akan mempertimbangkan, khususnya, efek positif kesepakatan itu terhadap harga minyak dibandingkan dampak buruk hilangnya pangsa pasar negara itu yang diambil oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS), katanya.
"Ada banyak argumen yang mendukung dan menentang perpanjangan (pemangkasan produksi minyak)," kata Siluanov di sela-sela konferensi di Kazakhstan, mengutip Reuters.
Kementerian energi dan pemerintah Rusia akan menentukan sikap mereka terkait perpanjangan kesepakatan itu setelah mempertimbangkan pro dan kontra dan keberlangsungan dari tren pasar saat ini, kata Siluanov.
OPEC, Rusia, dan produsen lain sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) mulai Januari selama enam bulan untuk mendorong harga minyak dengan mengurangi persediaan global.
OPEC dan produsen lain yang terlibat dalam perjanjian pasokan, OPEC +, dijadwalkan bertemu untuk membahas perpanjangan pakta ini di Wina selama pertemuan OPEC yang akan diadakan pada 25 dan 26 Juni.
(prm) Next Article OPEC Cs Tak Acuhkan Cuitan Trump, Harga Minyak Menguat Lagi
Most Popular