
Harga Batu Bara Naik, 3 Saham Ini Beri Cuan untuk Investor
Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 November 2018 13:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara pada perdagangan kemarin naik nyaris hingga 2%, penguatan ini terjadi setelah pada hari sebelumnya justru melemah 0,38%. Penguatan harga komoditas ini berdampak positif kepada sejumlah saham emiten batu bara.
Ditransaksikan sebanyak 39,81 juta saham dengan frekuensi 3.993 kali, menghasilkan nilai sebesar Rp 64,17 miliar.
Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga ikut kecipratan penguatan ini. Ditransaksikan dengan volume 14,16 miliar, saham ini sudah menguat 0,89% sepanjang sesi I dan ditutup di harga Rp 4.510/saham, naik dari Rp 4.470/saham pada penutupan perdagangan kemarin.
Transaksi ini menghasilkan nilai sebesar Rp 63,75 miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 3.351 kali.
Kenaikan harga batu bara ini ditopang oleh beberapa sentimen seperti musim dingin yang mulai melanda sejumlah kota besar di China. Kemudian masih meningkatnya impor China dan Jepang secara mingguan, ditambah dengan potensi damai di perang dagang Amerika Serikat dan China.
(hps/hps) Next Article Ikut ADRO dan BUMI, PTBA Tukar Seluruh Dolar Hasil Ekspor
Pada sesi I, harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tercatat 10,65% ke level Rp 187/saham dengan volume transaksi sebanyak 315,87 juta saham senilai Rp 56,56 miliar.
Demikian pula PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,25% sepanjang perdagangan sesi I hari ini. Pukul 12.00 WIB saham ini ditutup di harga Rp 1.615/saham, dibanding dengan harga penutupan perdagangannya kemarin di Rp 1.595/ saham.Ditransaksikan sebanyak 39,81 juta saham dengan frekuensi 3.993 kali, menghasilkan nilai sebesar Rp 64,17 miliar.
Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga ikut kecipratan penguatan ini. Ditransaksikan dengan volume 14,16 miliar, saham ini sudah menguat 0,89% sepanjang sesi I dan ditutup di harga Rp 4.510/saham, naik dari Rp 4.470/saham pada penutupan perdagangan kemarin.
Kenaikan harga batu bara ini ditopang oleh beberapa sentimen seperti musim dingin yang mulai melanda sejumlah kota besar di China. Kemudian masih meningkatnya impor China dan Jepang secara mingguan, ditambah dengan potensi damai di perang dagang Amerika Serikat dan China.
(hps/hps) Next Article Ikut ADRO dan BUMI, PTBA Tukar Seluruh Dolar Hasil Ekspor
Most Popular