Kena Sanksi AS, Iran Tetap Jual Minyak Sebanyak-banyaknya

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
06 November 2018 19:39
Iran akan tetap ekspor minyak-minyak meski kena sanksi AS
Foto: Iran (REUTERS/Morteza Nikoubazl/)
Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri menegaskan bahwa negaranya akan tetap ekspor minyak sebanyak-banyaknya, sesuai kemampuan mereka, meski digencet sanksi Amerika Serikat.

Dikutip dari Reuters, Selasa (06/11/2018), AS sebelumnya menjatuhkan sanksi yang menargetkan sektor perminyakan, perbankan, dan transportasi Iran. AS bahkan mengancam akan bertindak lebih jauh untuk menjalankan kebijakannya tersebut, atas aksi AS ini Tehran pun bersumpah akan melanggar sanksi tersebut.



Tindakan tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dari Presiden AS, Donald Trump untuk membatasi program rudal dan nuklir Tehran, dan mengurangi pengaruh Republik Islam di Timur Tengah, terutama dukungannya untuk proksi di Suriah, Yaman dan Lebanon.

Trump menyasar sumber pendapatan utama Iran, yakni ekspor minyaknya, serta sektor keuangannya. Membuat 50 bank Iran dan anak perusahaan mereka tak bisa bertransaksi dengan bank-bank asing dan sengsara akibat kehilangan akses ke sistem keuangan AS.

"Amerika terus-menerus mengatakan, mereka akan mengurangi penjualan minyak Iran sampai nol, tetapi saya harus mengatakan bahwa sejauh ini, kami telah mampu menjual jumlah minyak yang dibutuhkan," kata kantor berita Tasnim yang mengutip perkataan Jahangiri.

"Orang Amerika, dengan bantuan propaganda, tidak melihat kenyataan yang ada." Jahangiri mengatakan, dia telah berbicara dengan beberapa manajer dari perusahaan-perusahaan di daftar sanksi AS, dan bahwa beberapa diantaranya telah merumuskan rencana untuk menyiasati sanksi tersebut.

Secara terpisah, kepala bank sentral Iran, Abdolnasser Hemmati, mengatakan pada Selasa bahwa bank-bank harus menggunakan pengalaman mereka sebelumnya dalam berurusan dengan sanksi untuk membantu situasi ekonomi negara itu.

"Bank, dengan semua kekuatan mereka, dan dengan menggunakan pengalaman mereka dalam putaran sanksi sebelumnya, harus mengambil langkah-langkah untuk memelihara dan mendukung proses perdagangan luar negeri dan transfer keuangan," kata Hemmati dikutip oleh Kantor Berita Republik Islam (IRNA).

Jahangiri mengatakan, para pejabat harus terbuka dengan publik Iran tentang kesulitan yang mungkin ada di depan, menurut IRNA. "Ini adalah tugas kita untuk menyimpan beberapa kekhawatiran untuk diri kita sendiri," kata Jahangiri mengutip IRNA. "Tetapi seharusnya tidak ada masalah yang disembunyikan dari orang-orang. Ini adalah hak orang-orang. " 
(gus) Next Article Iran Tetap Ekspor di Tengah Sanksi AS, Harga Minyak Merosot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular