
Segera Merger, Laba BTPN Naik 19% Jadi Rp 1,62 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 October 2018 08:55

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 19% pada kuartal III-2018 menjadi sebesar Rp 1,62 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan pertumbuhan laba bersih ini ditunjang oleh pertumbuhan kredit, penurunan biaya dana dan biaya perusahaan.
"Penyaluran kredit hingga akhir September 2018 mencapai Rp 67,8 triliun, tumbuh 3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Penyaluran kredit hingga akhir September 2018 mencapai Rp 67,8 triliun, tumbuh 3% dibandingkan periode yang sama," kata Jerry dalam siaran persnya, Jumat (19/10).
Pertumbuhan kredit dan funding yang seimbang membuat perusahaan bisa menurunkan biaya bunga sebesa 4% menjadi Rp 3,3 triliun. Dengan demikian perusahaan mampu meningkatkan pendapatan bunga bersih (net interest income) menjadi 2% atau sebesar Rp 7,3 triliun.
Rasio pinjaman terhadap pendanaan (loan to funding ratio/LFR) sebesar 87%. Kemudian, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) sebesar 25% dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 1,22%.
Sementara itu, biaya operasional tercatat lebih rendah berkat optimalisasi platform digital. Transformasi dan inovasi digital berhasil menekan biaya operasional rutin perusahaan (business as usual) sebesar 16%, dari Rp3,03 triliun selama sembilan bulan pertama 2017 menjadi Rp2,55 triliun selama periode yang sama di 2018.
Biaya operasional dan biaya dana yang lebih rendah ini berimbas positif kepada pendapatan operasional bersih (net operating income) yang tumbuh 18% menjadi Rp4 triliun.
"Tahun ini merupakan periode yang menantang. Dinamika ekonomi akibat berbagai faktor eksternal dan internal, ikut mempengaruhi bisnis bank. Selain itu, sejak awal tahun, kami fokus berkonsolidasi dalam rangka menuntaskan agenda penggabungan usaha (merger) dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Kami bersyukur dapat melewati semua ini dengan tetap mencetak kinerja yang positif," tutup dia.
(roy/roy) Next Article Kuartal I-2023 Laba Bank BTPN Hanya Naik 7%, Kenapa?
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan pertumbuhan laba bersih ini ditunjang oleh pertumbuhan kredit, penurunan biaya dana dan biaya perusahaan.
"Penyaluran kredit hingga akhir September 2018 mencapai Rp 67,8 triliun, tumbuh 3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Penyaluran kredit hingga akhir September 2018 mencapai Rp 67,8 triliun, tumbuh 3% dibandingkan periode yang sama," kata Jerry dalam siaran persnya, Jumat (19/10).
Sementara itu, biaya operasional tercatat lebih rendah berkat optimalisasi platform digital. Transformasi dan inovasi digital berhasil menekan biaya operasional rutin perusahaan (business as usual) sebesar 16%, dari Rp3,03 triliun selama sembilan bulan pertama 2017 menjadi Rp2,55 triliun selama periode yang sama di 2018.
Biaya operasional dan biaya dana yang lebih rendah ini berimbas positif kepada pendapatan operasional bersih (net operating income) yang tumbuh 18% menjadi Rp4 triliun.
"Tahun ini merupakan periode yang menantang. Dinamika ekonomi akibat berbagai faktor eksternal dan internal, ikut mempengaruhi bisnis bank. Selain itu, sejak awal tahun, kami fokus berkonsolidasi dalam rangka menuntaskan agenda penggabungan usaha (merger) dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Kami bersyukur dapat melewati semua ini dengan tetap mencetak kinerja yang positif," tutup dia.
(roy/roy) Next Article Kuartal I-2023 Laba Bank BTPN Hanya Naik 7%, Kenapa?
Most Popular