
Masuk UMA, Saham SMCB Masih Mampu Menguat 19,11%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
15 October 2018 13:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) bergerak liar dan aktif diperdagangkan pada sesi pertama perdagangan bursa hari ini (15/10/2018).
Harga saham SMCB menguat 19,11% menjadi Rp 1.870 per saham. SMCB diperdagangkan sebanyak 6.113 kali dengan volume 46,6 juta lembar saham. Total transaksi Rp 81,72 miliar.
Dalam sepekan terakhir harga saham SMCB sudah naik 73,95%. Bahkan dalam sebulan terakhir harga saham SMCB sudah naik 103,26%. SMCB memiliki price to earning ratio (PER) minus 13,26x dengan kapitalisasi pasar Rp 14,33 triliun.
Reli harga saham SMCB selama sepekan terakhir didorong oleh rumor divestasi saham. Salah satu pemegang saham, LafargeHolcim perusahaan asal Swiss, yang memegang kendali penuh atas Holcim Indonesia dengan menguasai 80,64% atau setara 6,18 miliar saham SMCB melalui anak usahanya, Holderfin B.V. Lafarge diberitakan akan melepas kepemilikannya, yang sudah santer sejak dua bulan lalu.
Nama-nama perusahaan yang akan membeli saham Lafarge tersebut antara lain, perusahaan semen China Anchui Conch. Lalu muncul nama Taiheiyo Cement Corp, perusahaan semen asal Jepang, yang juga dikabarkan berminat membeli kepemilikan saham Holcim.
Selain itu ada juga miliuner asal Malaysia Francis Yeoh dari YTL Corp yang juga dikabarkan akan membeli saham Lafarge.
Dari dalam negeri PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan HeidelbergCement AG, pemegang saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga digadang-gadang ikut dalam pertempuran merebut saham Lafarge di Holcim tersebut.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memasukkan SMCB sebagai unusual market activity (pergerakan harga saham di luar kebiasaan) sejak tanggal 11 Oktober 2018.
(roy/roy) Next Article Harga Saham Holcim Menguat 24,84%, Ada Apa?
Harga saham SMCB menguat 19,11% menjadi Rp 1.870 per saham. SMCB diperdagangkan sebanyak 6.113 kali dengan volume 46,6 juta lembar saham. Total transaksi Rp 81,72 miliar.
Nama-nama perusahaan yang akan membeli saham Lafarge tersebut antara lain, perusahaan semen China Anchui Conch. Lalu muncul nama Taiheiyo Cement Corp, perusahaan semen asal Jepang, yang juga dikabarkan berminat membeli kepemilikan saham Holcim.
Selain itu ada juga miliuner asal Malaysia Francis Yeoh dari YTL Corp yang juga dikabarkan akan membeli saham Lafarge.
Dari dalam negeri PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan HeidelbergCement AG, pemegang saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga digadang-gadang ikut dalam pertempuran merebut saham Lafarge di Holcim tersebut.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memasukkan SMCB sebagai unusual market activity (pergerakan harga saham di luar kebiasaan) sejak tanggal 11 Oktober 2018.
(roy/roy) Next Article Harga Saham Holcim Menguat 24,84%, Ada Apa?
Most Popular