Internasional

Perang Dagang, JPMorgan Turunkan Peringkat Saham China

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
05 October 2018 17:50
JPMorgan menurunkan peringkat ekuitas China menjadi netral dari overweight.
JPMorgan (Foto: Reuters)
Jakarta, CNBC Indonesia - JPMorgan semakin pesimistis akan konflik dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Bank investasi ini menurunkan peringkat ekuitas China menjadi netral dari overweight. Mereka memprediksi perang dagang yang meningkat antara negara-negara di dunia akan memengaruhi ekonomi China tahun depan.

[Gambas:Video CNBC]
"Perang dagang besar-besaran menjadi skenario dasar baru bagi kami di 2019," kata Pedro Martins Junior, ahli strategi pasar berkembang dalam sebuah catatan kepada klien, dikutip dari CNBC International, Jumat (5/10/2018).

"Tidak ada tanda-tanda yang jelas terkait mitigasi konfrontasi antara China dan AS dalam waktu dekat."



Hari Senin, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan diskusi perdagangan dengan China tidak mengalami kemajuan.

Bea masuk terbaru AS sebesar 10% pada barang China senilai US$200 miliar (Rp 2.987 triliun) mulai berlaku minggu lalu. Presiden AS Donald Trump, dalam pernyataan tanggal 17 September, mengatakan bea masuk itu akan naik menjadi 25% pada 1 Januari 2019.

Junior mengatakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China bisa terkena dampak negatif sebesar 1 poin persentase dari putaran terakhir bea masuk yang diumumkan, dengan asumsi "tidak mengambil tindakan pencegahan."



"Bea masuk lebih tinggi menekan margin keuntungan manufaktur China, mengurangi insentif investasi dan perekrutan, yang akan menyeret turun konsumsi melalui pengurangan pendapatan," katanya.

Hasilnya, JPMorgan menurunkan target harga akhir tahun untuk indeks MSCI China menjadi 85 dari 95.
(prm) Next Article Sentimen Negatif Global Kembali Dorong Pelemahan IHSG

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular