Internasional
Trump Berulah, Mendag Negara Maju Serukan Reformasi WTO
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
15 September 2018 15:18

Mar Del Plata, CNBC Indonesia - Pertemuan menteri-menteri perdagangan dan investasi dari 20 negara dengan perekonomian terbesar (Group of 20/G20) menyatakan "keperluan darurat" untuk memperbaiki Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). Pernyataan gabungan tersebut dikemukakan dalam pertemuan di Argentina pada hari Jumat (14/9/2018).
Seraya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sedang mempersiapkan bea masuk terhadap produk impor asal China senilai US$200 miliar (Rp 2.961 triliun), para menteri berkata mereka "meningkatkan dialog" terkait perselisihan dagang internasional, menurut pernyataan tersebut.
Namun, tidak disebutkan secara rinci apa reformasi WTO yang mungkin dilakukan dan bagaimana dialog tentang perdagangan ditingkatkan.
"Tentu saja langkah penerapan tarif impor baru tidaklah positif," kata Dante Sica, Menteri Produksi dan Tenaga Kerja Argentina, dalam konferensi pers di akhir pertemuan selama sehari itu. "Namun, kita perlu melihat perkembangan situasi."
Selama berjalannya pertemuan, asap membumbung di langit kota pesisir laut Mar Del Plata yang biasanya cerah dan bersih. Para demonstran bergantian membakar bendera-bendera Amerika dan memprotes kekolotan perdagangan bebas, serta dukungan Trump terhadap Presiden Argentina Mauricio Macri.
Pasalnya, kebijakan fiskal Macri yang ketat telah menyebabkan aksi protes dari kelas pekerja negara asal Lionel Messi itu.
"Kami berdiri di sini dalam solidaritas dengan para pekerja Amerika Latin. Sementara para politisi itu tidur di kasur mewah, rakyat kelaparan karena perdagangan dan penyesuaian kebijakan yang merugikan orang paling rentan," kata Maralin Cornil, salah satu demonstran berusia 30 tahun, dilansir dari Reuters.
Argentina menyelenggarakan putaran kepresidenan G20 tahun ini. Negara itu juga sedang menegosiasikan ulang kesepakatan pendanaan siaga senilai $50 miliar dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), memangkas target defisit fiskal dan mengurangi ongkos guna memastikan pemerintah bisa terus membayar utang internasional.
Trump berkata dia akan menghadiri rangkaian akhir dari pertemuan ini dengan para kepala negara lainnya. Pertemuan itu akan diselenggarakan di Buenos Aires tanggal 30 November.
Pemerintah Trump telah meminta China untuk memangkas surplus dagang dengan AS sebesar $375 miliar, menghentikan kebijakan yang bertujuan untuk mengakuisisi teknologi dan kekayaan intelektual AS, serta mengurangi subsidi industri teknologi tinggi.
Sementara Trump sudah mengancam untuk menarik AS dari WTO, China justru menuntut reformasi WTO untuk membuat sistem perdagangan global semakin adil dan efektif.
Kelompok perdagangan berusia 23 tahun itu dijalankan atas dasar konsensus. Artinya, setiap 164 anggota memiliki hak veto efektif dan hampir mustahil bisa meraih kesepakatan untuk merubah peraturan-peraturan itu.
Sica juga mengatakan bahwa rundingan tentang kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa (UE) dan blok perdagangan Mercosur yang terdiri dari Argentina, Brazil, Paraguay dan Uruguay sudah diselesaikan. Kesepakatan kemungkinan akan dilakukan di akhir tahun ini.
"Kami berada di tahap akhir terkait aspek-aspek paling penting dari kesepakatan UE-Mercosur dan kami menyelesaikannya dengan rincian politik dan teknis," kata Sica.
(roy) Next Article Awas Babak Baru Perang Dagang AS-China Gegara Tomat & Kapas
Seraya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sedang mempersiapkan bea masuk terhadap produk impor asal China senilai US$200 miliar (Rp 2.961 triliun), para menteri berkata mereka "meningkatkan dialog" terkait perselisihan dagang internasional, menurut pernyataan tersebut.
Namun, tidak disebutkan secara rinci apa reformasi WTO yang mungkin dilakukan dan bagaimana dialog tentang perdagangan ditingkatkan.
Pasalnya, kebijakan fiskal Macri yang ketat telah menyebabkan aksi protes dari kelas pekerja negara asal Lionel Messi itu.
"Kami berdiri di sini dalam solidaritas dengan para pekerja Amerika Latin. Sementara para politisi itu tidur di kasur mewah, rakyat kelaparan karena perdagangan dan penyesuaian kebijakan yang merugikan orang paling rentan," kata Maralin Cornil, salah satu demonstran berusia 30 tahun, dilansir dari Reuters.
Argentina menyelenggarakan putaran kepresidenan G20 tahun ini. Negara itu juga sedang menegosiasikan ulang kesepakatan pendanaan siaga senilai $50 miliar dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), memangkas target defisit fiskal dan mengurangi ongkos guna memastikan pemerintah bisa terus membayar utang internasional.
Trump berkata dia akan menghadiri rangkaian akhir dari pertemuan ini dengan para kepala negara lainnya. Pertemuan itu akan diselenggarakan di Buenos Aires tanggal 30 November.
Pemerintah Trump telah meminta China untuk memangkas surplus dagang dengan AS sebesar $375 miliar, menghentikan kebijakan yang bertujuan untuk mengakuisisi teknologi dan kekayaan intelektual AS, serta mengurangi subsidi industri teknologi tinggi.
Sementara Trump sudah mengancam untuk menarik AS dari WTO, China justru menuntut reformasi WTO untuk membuat sistem perdagangan global semakin adil dan efektif.
Kelompok perdagangan berusia 23 tahun itu dijalankan atas dasar konsensus. Artinya, setiap 164 anggota memiliki hak veto efektif dan hampir mustahil bisa meraih kesepakatan untuk merubah peraturan-peraturan itu.
Sica juga mengatakan bahwa rundingan tentang kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa (UE) dan blok perdagangan Mercosur yang terdiri dari Argentina, Brazil, Paraguay dan Uruguay sudah diselesaikan. Kesepakatan kemungkinan akan dilakukan di akhir tahun ini.
"Kami berada di tahap akhir terkait aspek-aspek paling penting dari kesepakatan UE-Mercosur dan kami menyelesaikannya dengan rincian politik dan teknis," kata Sica.
![]() |
(roy) Next Article Awas Babak Baru Perang Dagang AS-China Gegara Tomat & Kapas
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular