Internasional
Argentina & IMF Lanjutkan Pembicaraan Penguatan Bantuan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
07 September 2018 07:25

Washington, CNBC Indonesia - Argentina dan Dana Moneter Internasional (IMF) membuat kemajuan dalam pembicaraan mereka terkait penguatan dukungan keuangan senilai US$50 miliar (Rp 749 triliun) bagi negara Amerika Latin itu. Kedua pihak ingin agar pembicaraan itu rampung secepatnya, kata juru bicara IMF Gerry Rice hari Kamis (6/9/2018).
"Kemajuan sedang terjadi dalam diskusi yang saat ini berlanjut ke level teknis, dan sekali lagi, mengenai bagaimana memperkuat program otoritas Argentina yang didukung oleh IMF," kata Rice dalam konferensi pers reguler IMF, tulis Reuters.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah Argentina masih berada di Washington untuk menghadiri pembicaraan itu.
Rice mengulang pernyataan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde hari Selasa yang menyatakan bahwa tujuan bersama IMF dan Argentina adalah mencapai kesimpulan dengan cepat untuk mengajukan usulan ke dewan eksekutif IMF.
Perekonomian terbesra ketiga di Amerika Selatan itu sedang berada dalam kondisi rapuh. Mata uangnya, peso, telah kehilangan lebih dari 50% nilainya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun.
Selain itu, inflasi juga diperkirakan akan bergeral melampaui 30% pada akhir 2018. Bank sentralnya baru saja menaikkan bunga acuan menjadi 60% akibat lonjakan harga-harga konsumen.
Dalam upaya menstabilkan perekonomian negara, Presiden Argentina Mauricio Macri menyetujui pinjaman US$50 miliar dengan Dana Moneter Internasional (IMF) pada bulan Juni. Ia mengejutkan pasar dengan meminta percepatan penyaluran bantuan pada IMF akibat memburuknya perekonomian Argentina.
(prm) Next Article Argentina Gagal Negosiasi Bayar Utang Rp 975 T
"Kemajuan sedang terjadi dalam diskusi yang saat ini berlanjut ke level teknis, dan sekali lagi, mengenai bagaimana memperkuat program otoritas Argentina yang didukung oleh IMF," kata Rice dalam konferensi pers reguler IMF, tulis Reuters.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah Argentina masih berada di Washington untuk menghadiri pembicaraan itu.
Perekonomian terbesra ketiga di Amerika Selatan itu sedang berada dalam kondisi rapuh. Mata uangnya, peso, telah kehilangan lebih dari 50% nilainya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun.
Selain itu, inflasi juga diperkirakan akan bergeral melampaui 30% pada akhir 2018. Bank sentralnya baru saja menaikkan bunga acuan menjadi 60% akibat lonjakan harga-harga konsumen.
Dalam upaya menstabilkan perekonomian negara, Presiden Argentina Mauricio Macri menyetujui pinjaman US$50 miliar dengan Dana Moneter Internasional (IMF) pada bulan Juni. Ia mengejutkan pasar dengan meminta percepatan penyaluran bantuan pada IMF akibat memburuknya perekonomian Argentina.
(prm) Next Article Argentina Gagal Negosiasi Bayar Utang Rp 975 T
Most Popular