Internasional
Argentina Umumkan Langkah Baru Penyelamatan Peso
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
04 September 2018 06:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Argentina pada hari Senin (3/9/2018) mengumumkan rencana untuk menaikkan pajak ekspor produk gandum dan memangkas jumlah kementerian demi menyeimbangkan keuangan negara tahun depan.
Langkah itu diambil saat Presiden Mauricio Macri berupaya mendapatkan persetujuan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mempercepat pencairan program pinjaman US$50 miliar (Rp 742,3 triliun).
Upaya pemangkasan anggaran yang diumumkan Macri dan Menteri Keuangan Nicolas Dujovne itu didorong oleh rontoknya mata uang peso hingga 16% pekan lalu. Dengan demikian, mata uang Argentina itu telah kehilangan hampir separuh nilainya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini, Reuters melaporkan dan dikutip CNBC International.
Para investor menantikan aksi pemerintahan Macri untuk menutup defisit anggaran negara di tengah kekhawatiran resesi tahun ini dan pelemahan mata uang akan membuat pemerintah kesulitan untuk membayar utangnya yang sebagian besar berdenominasi dolar.
"Ini bukan hanya sebuah krisis. Ini harus menjadi yang terakhir," kata Macri dalam pidato yang ditayangkan di televisi. Ia menambahkan bahwa pajak ekspor adalah upaya darurat yang akan dicabut bila perekonomian negara kembali stabil.
Ia memperingatkan bahwa angka kemiskinan akan naik akibat inflasi yang sudah lebih dari 30% namun pemerintah akan berusaha untuk mendorong beberapa program bantuan sosial, seperti dukungan kesejahteraan anak.
Kekacauan ekonomi yang terjadi saat ini menghidupkan kembali kenangan buruk banyak warganya akan krisis tahun 2001-2002 yang membuat jutaan dari mereka jatuh ke jurang kemiskinan dan mengguncang keyakinan investor global terhadap perekonomian terbesar ketiga di Amerika Selatan itu.
Dujovne mengatakan langkah-langkah yang diumumkan hari Senin itu akan membuat negara mampu mencapai anggaran yang seimbang tahun depan. Dengan mengecualikan biaya pembayaran utang, anggaran negara diperkirakan akan seimbang di 2019 dibandingkan dengan defisit 1,3% yang diproyeksikan sebelumnya.
Ia mengatakan Argentina akan mencapai surplus primer sebesar 1% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2020.
Hampir seluruh pendapatan yang diperlukan untuk menutup defisit akan berasal dari pajak ekspor sebesar 4 peso per dolar bagi ekspor pertanian dan 3 peso per dolar terhadap barang-barang lainnya yang dikirim ke pasar internasional, kata Dujovne.
Ia juga memperkirakan kontraksi perekonomian Argentina tahun ini akan lebih dalam dari 1% yang diperkirakan sebelumnya.
Dujovne akan berbicara dengan pejabat senior IMF di Washington hari Selasa untuk mendiskusikan percepatan penyaluran pinjaman.
Macri pada hari Senin berjanji untuk memperkuat pengetatan fiskal dengan mengurangi jumlah kementerian menjadi separuhnya dan memajaki eksportir yang mendapatkan bayaran dalam dolar dan meraup keuntungan dari pelemahan peso.
"Mereka yang mengekspor akan diminta untuk berkontribusi lebih banyak. Kita tidak bisa terus berbelanja lebih dari apa yang kita punya, hidup lebih dari pendapatan pajak kita," ujarnya.
(prm) Next Article Peso Anjlok, Argentina Ingin IMF Cairkan Utang Bulan Ini
Langkah itu diambil saat Presiden Mauricio Macri berupaya mendapatkan persetujuan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mempercepat pencairan program pinjaman US$50 miliar (Rp 742,3 triliun).
Upaya pemangkasan anggaran yang diumumkan Macri dan Menteri Keuangan Nicolas Dujovne itu didorong oleh rontoknya mata uang peso hingga 16% pekan lalu. Dengan demikian, mata uang Argentina itu telah kehilangan hampir separuh nilainya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini, Reuters melaporkan dan dikutip CNBC International.
"Ini bukan hanya sebuah krisis. Ini harus menjadi yang terakhir," kata Macri dalam pidato yang ditayangkan di televisi. Ia menambahkan bahwa pajak ekspor adalah upaya darurat yang akan dicabut bila perekonomian negara kembali stabil.
Ia memperingatkan bahwa angka kemiskinan akan naik akibat inflasi yang sudah lebih dari 30% namun pemerintah akan berusaha untuk mendorong beberapa program bantuan sosial, seperti dukungan kesejahteraan anak.
Kekacauan ekonomi yang terjadi saat ini menghidupkan kembali kenangan buruk banyak warganya akan krisis tahun 2001-2002 yang membuat jutaan dari mereka jatuh ke jurang kemiskinan dan mengguncang keyakinan investor global terhadap perekonomian terbesar ketiga di Amerika Selatan itu.
Dujovne mengatakan langkah-langkah yang diumumkan hari Senin itu akan membuat negara mampu mencapai anggaran yang seimbang tahun depan. Dengan mengecualikan biaya pembayaran utang, anggaran negara diperkirakan akan seimbang di 2019 dibandingkan dengan defisit 1,3% yang diproyeksikan sebelumnya.
Ia mengatakan Argentina akan mencapai surplus primer sebesar 1% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2020.
Hampir seluruh pendapatan yang diperlukan untuk menutup defisit akan berasal dari pajak ekspor sebesar 4 peso per dolar bagi ekspor pertanian dan 3 peso per dolar terhadap barang-barang lainnya yang dikirim ke pasar internasional, kata Dujovne.
![]() Pertumbuhan Ekonomi Argentina |
Dujovne akan berbicara dengan pejabat senior IMF di Washington hari Selasa untuk mendiskusikan percepatan penyaluran pinjaman.
Macri pada hari Senin berjanji untuk memperkuat pengetatan fiskal dengan mengurangi jumlah kementerian menjadi separuhnya dan memajaki eksportir yang mendapatkan bayaran dalam dolar dan meraup keuntungan dari pelemahan peso.
"Mereka yang mengekspor akan diminta untuk berkontribusi lebih banyak. Kita tidak bisa terus berbelanja lebih dari apa yang kita punya, hidup lebih dari pendapatan pajak kita," ujarnya.
(prm) Next Article Peso Anjlok, Argentina Ingin IMF Cairkan Utang Bulan Ini
Most Popular