PGN Resmi Punya Nakhoda Baru

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
11 September 2018 09:37
Menteri BUMN Rini Soemarno merombak direksi PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Senin.
Foto: Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PGN (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno merombak direksi PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Senin (10/9/2018).

Dalam RUPSLB tersebut diputuskan bahwa posisi direktur utama PGN yang semula dipegang Jobi Triananda Hasjim kini diisi oleh Gigih Prakoso. Gigih sebelumnya duduk sebagai Direktur Manajemen Investasi dan Risiko di PT Pertamina (Persero).



Komisaris Utama PGN IGN Wiratmaja Puja membeberkan alasan perombakan direksi ini.

"Pertimbangan pergantian ini sesuai peraturan yang berlaku, yakni kewenangan dari pemegang saham dwiwarna seri A," ujar Wirat kepada media saat dijumpai usai melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perusahaan, di Jakarta, Senin (10/9/2018).

Sebagai informasi, Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN memiliki satu saham seri A Dwiwarna PGN, tetapi dikuasakan kepada PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham mayoritas yang memiliki 56,96% saham, dan 43,04% saham dimiliki oleh pemegang saham publik.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi Dilo Seno Widagdo menambahkan dalam menjalankan tugasnya sebagai direktur utama, Gigih Prakoso akan fokus untuk meleburkan PGN dan Pertagas.

"Pak Gigih orientasinya saat ini integrasi Pertamina-PGN-Pertagas. Ini bukan hal yang baru buat Pak Gigih, diskusinya tahu semua Pak Gigih karena selama ini di Pokja Infrastruktur dan Pokja Proyek," ujar Dilo.

Direktur Utama Baru PT PGN Gigih PrakosoFoto: Gigih Prakoso. (Michael Agustinus/detikFinance)
Direktur Utama Baru PT PGN Gigih Prakoso
Selain itu, Dilo juga menambahkan jajaran direksi PGN yang baru saat ini berkomitmen untuk menjalankan kesepakatan, terutama dalam pembentukan holding migas.

"Apa yang sudah kami sepakati, kami jalankan," katanya.

Meski baru saja mengganti Direktur Utama, dipastikan kinerja PGN tidak akan terpengaruh, utamanya terkait aksi akuisisi Pertagas.

"Dirut baru (Gigih Prakoso) itu bukan orang baru, ia juga bagian dari steering committee integrasi PGN denganĀ Pertamina dan Pertagas, semua perencanaan beliau ikut serta. Jadi ini bukan hal baru untuknya. Sehingga, rasanya apa yang direncanakan perlu diakselerasi untuk bisa membawa manfaat," ujar Dilo.



Lebih lanjut, Dilo menjelaskan target ke depannya dengan pemimpin baru yakni menyelesaikan sasaran yang sudah ditetapkan. Ia mencontohkan, misalnya optimalisasi nilai baik dari sisi pengelolaan gas yang harusnya bisa meningkat dari aksesibilitas saat ini, lebih mudah akses semua pelanggan dan tidak hanya pelanggan tertentu.

Kemudian dari sisi affordability harusnya lebih bisa diterima sektor masyarakat, dan bauran-baruan energi yang hari ini komoditas merupakan produksi lokal yang harusnya dimanfaatkan lagi untuk kebutuhan lokal sehingga bisa menurunkan impor negara.

Struktur PGN dan PertagasFoto: Aristya Rahadian Krisabella
Struktur PGN dan Pertagas
Adapun, mantan Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan dirinya siap untuk menerima penugasan baru setelah PGN.

"Tugas saya sudah selesai di PGN, ke depannya saya siap ditempatkan di penugasan lainnya di mana saja untuk nusa dan bangsa," ujar Jobi kepada media ketika dijumpai di kesempatan yang sama.
(prm) Next Article Pemerintah Optimistis GIAA Raih Laba Hingga PGN Lanjut Untung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular