
Bos PGAS Buka-Bukaan Soal Jurus Menghadapi Guncangan Ekonomi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) mengaku, pihaknya sedang menghadapi sejumlah tantangan, antara lain, ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global, ketidakseimbangan suplai dan demand, dan regulasi dan kebijakan.
"Menyikapi hal tersebut kami terus memantau perkembangannya dan menetapkan strategi mitigasi resikonya," kata Direktur Utama PGAS Arief Kurnia Risdianto dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (10/9).
Ia memaparkan, ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global dalam mempengaruhi perekonomian Indonesia yang juga berdampak pada ketidakseimbangan suplai dan demand. Terkait suplai dan demand, terjadi penurunan pasokan gas pipa dari pemasok di wilayah Sumatera dan Jawa.
"Berdampak pada kemampuan kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan," ucapnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjutnya, selama semester 1 ini PGAS telah menggunakan gas regasifikasi dari LNG sebesar 10% sebagai bagian dari bauran pasokan.
Selain itu PGAS terus melakukan engagement secara intensif dengan para stakeholder untuk memastikan ketersediaan pasokan tambahan. "Langkah ini dilakukan untuk memastikan keandalan layanan kami terhadap kebutuhan dari pelanggan," imbuhnya.
Sementara, terkait dengan regulasi dan kebijakan yang sangat berpengaruh terhadap kinerja operasional perusahaan, PGAS secara intensif dan aktif melakukan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan kepatuhan sekaligus mencari peluang dalam kerangka regulasi tersebut.
Ia menyebut, untuk menghadapi tantangan tersebut, PGAS telah melakukan berbagai upaya, antara lain, melaksanakan optimalisasi operasional dan portofolio bisnis melalui peningkatan efisiensi di seluruh lini bisnis dan juga mengevaluasi portfolio untuk fokus pada segmen yang paling prospektif.
Selanjutnya, melaksanakan inovasi layanan dan juga solusi energi melalui pengembangan solusi energi terintegrasi untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.
Kemudian, PGAS juga menetapkan manajemen risiko dan keuangan yang disiplin untuk memperkuat mitigasi risiko operasional dan keuangan termasuk pengelolaan likuiditas yang lebih ketat.
Selain itu, PGAS juga akan melaksanakan kolaborasi dengan seluruh stakeholder dan memperdalam kemitraan dengan seluruh stakeholder mulai dari pemerintah, pemasok, dan pelanggan untuk menciptakan ekosistem energi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
"Selain upaya-upaya tersebut dengan fundamental perusahaan yang kuat, kami memiliki visi misi dan juga strategi serta prioritas untuk memastikan perusahaan mampu menghadapi berbagai tantangan saat ini dan juga ke depan serta mengembalikan momentum ke arah pertumbuhan yang diharapkan," pungkasnya.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Bikin Proyek Gas Sintetis, PTBA Gandeng PGAS