Internasional
Krisis Lira Turki, Capital Control Bukan Jalan Keluarnya
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
16 August 2018 20:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana Pemerintah Turki menerapkan capital control demi menyelamatkan lira Turki bisa berdampak buruk pada eksposur ekonomi negara berkembang lainnya. Hal ini merupakan pernyataan analis Goldman Sachs kepada CNBC International, Kamis (16/8/2018).
Saat ini Turki sedang berusaha menahan kejatuhan ekonomi yang berasal dari krisis lira Turki dengan menerapkan pembatasan kontrak swap dan transaksi shot. Kebijakan ini yang dianggap sebagai bagian dari capital control dan akan ada kebijakan capital control lainnya.
Krisis mata uang lira merupakan yang terburuk yang pernah dihadapi sejak 2011. Nilai tukar lira jatuh ke titik terendah, 7,24/US$ awal pekan ini. Sejak itu, lira mulai menguat dan diperdagangkan di kisaran 5,7890/US$.
Jika diukur sejak awal tahun 2018, lira telah melemah lebih dari 40% lawan dolar AS. Krisis Lira Turki dikhawatirkan bisa menular ke pasar negara berkembang dengan meningkatnya aksi jual aset, apalagi jika pemerintah secara resmi memperkenalkan kebijakan capital control dalam membendung krisis mata uang.
Saat ini Turki sedang berusaha menahan kejatuhan ekonomi yang berasal dari krisis lira Turki dengan menerapkan pembatasan kontrak swap dan transaksi shot. Kebijakan ini yang dianggap sebagai bagian dari capital control dan akan ada kebijakan capital control lainnya.
Pelemahan lira yang lebih dari 40% terhadap dolar pada tahun ini, memicu kekhawatiran penularan dan penjualan di pasar negara berkembang, terutama jika pejabat Turki bergerak untuk memperkenalkan capital control dalam upaya membendung krisis mata uang.
Next Page
Peluang berhasil terbatas
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular