Internasional
Krisis Lira Turki, Capital Control Bukan Jalan Keluarnya
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
16 August 2018 20:56

Krisis mata uang lira Turki disebabkan kecemasan investor pada kebijakan ekonomi Presiden Recep Tayyip Erdogan yang diperparah dengan jatuhnya sanksi AS kepada negara kebab ini.
Erdogan memaksakan bunga acuan rendah ketika inflasi malah meroket. Bunga acuan tidak bisa lagi menjangkar inflasi. Sengketa diplomatik yang sedang berlangsung antara Turki dan AS juga telah mengintensifkan kesengsaraan ekonomi Turki.
"Capital controls sepenuhnya suatu hal yang khawatirkan semua orang, Saya kira kebijakan ini memiliki peluang sukses yang sangat terbatas, sebagian karena Turki sangat tergantung pada pendanaan eksternal dalam jumlah besar ... Jadi saya tidak berpikir capital controls adalah solusinya," kata Kamakshya Trivedi, analis negara berkembang dan penelitian valuta asing di Goldman Sachs.
Sebaliknya, Trivedi menyarankan pemerintah Turki harus memprioritaskan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut serta menyampaikan pernyataan komprehensif tentang kebijakan fiskal untuk mencoba memulihkan kredibilitas ekonomi negara.
Menteri Keuangan Turki, Berat Albayrak, yang merupakan menantu Erdogan, dijadwalkan untuk memberikan conference call kepada lebih dari 3.000 investor pada Kamis yang diharapkan dapat menenangkan kegelisahan pasar.
(roy/roy)
Erdogan memaksakan bunga acuan rendah ketika inflasi malah meroket. Bunga acuan tidak bisa lagi menjangkar inflasi. Sengketa diplomatik yang sedang berlangsung antara Turki dan AS juga telah mengintensifkan kesengsaraan ekonomi Turki.
"Capital controls sepenuhnya suatu hal yang khawatirkan semua orang, Saya kira kebijakan ini memiliki peluang sukses yang sangat terbatas, sebagian karena Turki sangat tergantung pada pendanaan eksternal dalam jumlah besar ... Jadi saya tidak berpikir capital controls adalah solusinya," kata Kamakshya Trivedi, analis negara berkembang dan penelitian valuta asing di Goldman Sachs.
Menteri Keuangan Turki, Berat Albayrak, yang merupakan menantu Erdogan, dijadwalkan untuk memberikan conference call kepada lebih dari 3.000 investor pada Kamis yang diharapkan dapat menenangkan kegelisahan pasar.
(roy/roy)
Next Page
Risiko penyebaran
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular