Internasional

Masa Depan Lira di Tangan Menkeu Turki, Menantu Erdogan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 August 2018 20:07
Masa Depan Lira di Tangan Menkeu Turki, Menantu Erdogan
Foto: REUTERS/Umit Bektas
Istanbul, CNBC Indonesia - Berat Albayrak, menantu Presiden Recep Tayyip Erdogan, baru satu bulan menjabat sebagai menteri keuangan Turki tetapi sudah dihadapkan pada tugas berat untuk menyakinkan pelaku pasar Ankara untuk selesaikan masalah ekonomi.

Pria berusia 40 tahun yang juga suami dari putri sulung Erdogan, Esra, ditunjuk sebagai menteri keuangan dan bendahara negara pada tanggal 9 Juli. Penunjukkannya membuat tanda tanya besar di pasar.

Albayrak yang dulunya menjabat sebagai menteri energi, kini berada di garis depan dalam menangani salah satu krisis terbesar dari pemerintahan Erdogan yang sudah memegang tongka kepemimpinan satu setengah dekade setelah lira Turki nilainya anjlok karena perselisihan dengan Amerika Serikat (AS).
 
Pada hari Kamis, Albayrak akan mengadakan teleconference dengan sekitar 3.000 investor untuk menjelaskan rencana pertempuran Turki untuk meredakan krisis.
 
Dia berharap akan membuat kesan yang lebih kuat dari penampilannya Jumat lalu ketika membawakan presentasi yang sudah direncanakan sejak lama mengenai strategi pertumbuhan Turki di Istana Dolmabahce Istanbul pada saat lira anjlok.
 
Namun, Albayrak tidak pernah secara langsung berbicara tentang jatuhnya lira dalam presentasinya itu. Hal itu jelas membingungkan pengamat.

 
Munculnya Albayrak dalam lingkaran dalam Erdogan dan salah satu orang paling berkuasa di negeri ini telah menghebohkan. Dia pertama kali memenangkan kursi di parlemen pada Juni 2015 dan meninggalkan posisi tersebut untuk jadi menteri energi pada bulan November tahun yang sama.
 
Kritikus mengatakan penunjukkan tersebut memperkuat isu nepotisme dan favoritisme yang telah lama mengepung keluarga Erdogan. Tetapi para pengamat yang dekat dengan pihak berwenang menggambarkan Albayrak sebagai salah satu tokoh paling cakap di pemerintahan.

Seorang pejabat Eropa yang telah bertemu Albayrak mengatakan kepada AFP bahwa dia mampu berbahasa Inggris dengan fasih, sopan dan pendengar yang penuh perhatian tetapi sulit untuk mengerti isu-isu paling kritis. Dia umumnya dikenal di Turki sebagai 'damat' (menantu laki-laki).
 
Beberapa orang membandingkannya dengan Jared Kushner, menantu Presiden Donald Trump, penasihat Gedung Putih senior, meskipun dengan perbedaan Albayrak memulai karirnya dengan terpilih menjadi anggota parlemen.
 
Sebagai tanda kedekatan Albayrak dengan Erdogan, ia berlibur dengan presiden dan keluarga terdekat di resor selatan Marmaris selama kudeta yang dilakukan pada 15 Juli 2016. Dia kemudian menemani Erdogan dalam penerbangan berbahaya kembali ke Istanbul. 

Bahkan sebelum diangkat menjadi menteri keuangan, Albayrak mendampingi Erdogan ke pertemuan-pertemuan penting seperti pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
 
Hal terakhir yang menandai pentingnya posisinya, Albayrak menjadi satu-satunya pejabat Turki yang hadir pada pertemuan makan siang hari Rabu di Ankara antara Erdogan dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, yang menghasilkan janji investasi langsung US$15 miliar di Turki dari emirat, melansir AFP.

Beberapa laporan memberitakan adanya ketegangan di dalam kabinet, khususnya antara Albayrak dengan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu yang retorikanya sangat kontras. Awal bulan ini, beredar rekaman video mengenai Soylu yang muncul untuk menerobos dan menyenggol pundak Albayrak dan kemudian menolehkan kepala dengan senyum ketika berjalan menjelang upacara.
 


Hingga akhir 2013, Albayrak adalah kepala eksekutif konglomerat Calik Holding yang memiliki kerajaan bisnis tekstil, energi, dan media. Calik memiliki harian pro-pemerintah, Sabah, dan saluran TV A-Haber.
 
Albayrak memiliki gelar Master dari Universitas Pace New York. Erdogan dianggap sangat dekat dengan keluarga Albayrak, khususnya dengan ayah Berat Albayrak, Sadik, seorang jurnalis dan penulis terkemuka Turki.

Beberapa pemimpin dunia menghadiri pernikahan Albayrak dengan Esra Erdogan pada Juli 2004.
 
Pada puncak krisis dengan Rusia setelah Turki menembak jatuh salah satu pesawat tempurnya pada November 2015, Moskow secara eksplisit menuduh Albayrak dan keluarga Erdogan terlibat dalam perdagangan penyelundupan minyak ilegal di Suriah.
 
Tuduhan itu ditentang keras oleh Erdogan dan pejabat Turki.
 
Semua cerita ini terlupakan ketika Albayrak tersenyum menandatangani perjanjian tentang pembangunan saluran pipa gas Rusia ke Turki pada Oktober 2016, simbol rekonsiliasi kedua negara.
 
Albayrak juga mengadakan pertemuan penting pertama dengan seorang menteri Israel, rekannya, Yuval Steinitz, setelah mencapai kesepakatan dengan negara Yahudi untuk menormalkan hubungan.
 
Para pengamat sekarang ini mengawasi karier menantu Erdogan lainnya, Selcuk Bayraktar, yang pada tahun 2016 menikahi putri bungsu presiden, Sumeyye, dan merupakan seorang eksekutif puncak di perusahaan yang telah membuat pesawat tak berawak (drone) pertama di dalam negeri Turki.



Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular