Internasional
Hati-hati! Krisis Mata Uang Lira Turki Bisa Berlanjut
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 August 2018 15:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Lira Turki mungkin akan menghadapi lebih banyak tekanan meskipun regulator perbankan negara itu berupaya untuk membatasi investor untuk membeli dan melakukan transaksi short pada mata uang tersebut.
Dalam transaksi foreign exchange (forex), short sama dengan open sell di mana seorang trader menjual mata dan kemudian membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah. Transaksi ini dilakukan dalam jangka waktu pendek. Investor dapatkan keuntungan dari selisih harga.
Langkah politik cepat Turki cenderung memberikan reli jangka pendek ke pasar valuta asing, tetapi sering menyebabkan volatilitas dalam hitungan hari, menurut Macquarie Research, dilansir dari CNBC International.
"Dilihat dari standar [forex] krisis ekonomi-politik masa lalu, gejolak tiga minggu Turki hampir tidak pernah terjadi," tulis Thierry Wizman, ahli strategi suku bunga global dan mata uang di Macquarie Group. "Sebuah reli sementara dalam mata uang yang berada dalam krisis (seperti yang kita lihat hari ini di TRY) adalah hal yang tidak biasa."
Badan Pengaturan dan Pengawasan Perbankan Turki pada hari Rabu (15/8/2018) mengurangi jumlah kontak pasar swap yang dapat diambil oleh bank-bank asing dengan harapan dapat mengurangi akses ke mata uang tersebut sehingga dapat memberikan stabilitas sementara.
Badan ini telah menetapkan bahwa bank tidak dapat lagi menjalankan kontrak swap di atas 25% dari modal disetor, yang sebelumnya mencapai 50%.
Lira turun 20% terhadap dolar AS pada Jumat dan turun 6,6% lagi pada hari Senin untuk mengakhiri sesi di 6,88 per dolar AS, mencapai rekor terendah baru sepanjang minggu lalu.
Penurunan mata uang Turki terhenti pada hari Rabu, dengan naik 3,8%.
Dalam transaksi foreign exchange (forex), short sama dengan open sell di mana seorang trader menjual mata dan kemudian membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah. Transaksi ini dilakukan dalam jangka waktu pendek. Investor dapatkan keuntungan dari selisih harga.
"Dilihat dari standar [forex] krisis ekonomi-politik masa lalu, gejolak tiga minggu Turki hampir tidak pernah terjadi," tulis Thierry Wizman, ahli strategi suku bunga global dan mata uang di Macquarie Group. "Sebuah reli sementara dalam mata uang yang berada dalam krisis (seperti yang kita lihat hari ini di TRY) adalah hal yang tidak biasa."
Badan Pengaturan dan Pengawasan Perbankan Turki pada hari Rabu (15/8/2018) mengurangi jumlah kontak pasar swap yang dapat diambil oleh bank-bank asing dengan harapan dapat mengurangi akses ke mata uang tersebut sehingga dapat memberikan stabilitas sementara.
Lira turun 20% terhadap dolar AS pada Jumat dan turun 6,6% lagi pada hari Senin untuk mengakhiri sesi di 6,88 per dolar AS, mencapai rekor terendah baru sepanjang minggu lalu.
![]() |
Penurunan mata uang Turki terhenti pada hari Rabu, dengan naik 3,8%.
Next Page
Bursa saham AS aman
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular