
7 Bulan Berjalan, Realisasi Penerimaan Negara Capai 52%
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
15 August 2018 07:15

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mencatat hingga 31 Juli 2018 realisasi penerimaan mencapai Rp 92,88 triliun yang terdiri dari penerimaan bea masuk dan bea keluar serta cukai.
Penerimaan bea masuk Rp 21,42 triliun atau capai 59,99% dari APBN, cukai sebesar Rp 67,55 triliun atau mencapai 43,47% dari target dan bea keluar yang berhasil tumbuh di atas target, yakni mencapai Rp 3,91 triliun atau 130,41% dari target.
Adapun capaian cukai masih yang tertinggi dibanding yang lainnya dikarenakan kontributor tertinggi cukai hasil tembakau (CHT) disusul oleh minuman mengandung etil alkohol (MMEA) dan etil alkohol (EA). Penerimaan CHT didorong oleh pertumbuhan positif 1,76% pada produk hasil tembakau, yang selama 3 tahun terakhir selalu tumbuh negatif.
Selain itu, kenaikan tarif efektif sebesar 10,71% yang lebih tinggi dibanding kenaikan rata-rata tarif yang 10,04 persen turut mendorong capaian penerimaan CHT. Sedangkan produksi MMEA yang mengalami kenaikan, terutama MMEA produksi dalam negeri, menjadi pendorong utama capaian penerimaan cukai MMEA.
"Alhamdulillah menunjukkan perkembangan cukup bagus, perkirakan sampai akhir tahun bisa mencapai target. Dipengaruhi oleh aktivitas ekspor dan impor, dibandingkan tahun kemarin, dan perdagangan global yang mulai pulih membaiknya harga komoditas dan perbaikan kebijakan kepabeanan dan cukai," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi. (prm)
Penerimaan bea masuk Rp 21,42 triliun atau capai 59,99% dari APBN, cukai sebesar Rp 67,55 triliun atau mencapai 43,47% dari target dan bea keluar yang berhasil tumbuh di atas target, yakni mencapai Rp 3,91 triliun atau 130,41% dari target.
Adapun capaian cukai masih yang tertinggi dibanding yang lainnya dikarenakan kontributor tertinggi cukai hasil tembakau (CHT) disusul oleh minuman mengandung etil alkohol (MMEA) dan etil alkohol (EA). Penerimaan CHT didorong oleh pertumbuhan positif 1,76% pada produk hasil tembakau, yang selama 3 tahun terakhir selalu tumbuh negatif.
"Alhamdulillah menunjukkan perkembangan cukup bagus, perkirakan sampai akhir tahun bisa mencapai target. Dipengaruhi oleh aktivitas ekspor dan impor, dibandingkan tahun kemarin, dan perdagangan global yang mulai pulih membaiknya harga komoditas dan perbaikan kebijakan kepabeanan dan cukai," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi. (prm)
Pages
Most Popular