
Ekonomi RI Kuartal III-2018 Diramal Tumbuh 5,13%-5,25%
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 September 2018 17:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini bisa tumbuh di kisaran 5,13%-5,25%, sementara di kuartal keempat di angka 5,2%.
Kepala Badan Kebijakan FiskalĀ Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, dengan proyeksi tersebut maka realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 bisa berada di angka 5,2%.
"Kami proyeksikan untuk seluruh 2018 di 5,2%. Kuartal III perkiraannya 5,13% - 5,25%, dan kuartal IV 5,2%," ungkap Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa, Jumat (21/9/2018).
Apa yang menjadi pendorong akselerasi perekonomian domestik sepanjang tahun 2018?
Suahasil menjelaskan, konsumsi rumah tangga diharapkan tetap tumbuh di atas 5,1%. Momentum akselerasi pertumbuhan konsumsi pada kuartal II-2018 diharapkan terus berlanjut.
Sementara itu, investasi maupun kinerja ekspor diharapkan tumbuh di kisaran 7%. Pelemahan nilai tukar, kata Suahasil, diyakini bakal menggeliatkan kinerja ekspor hingga akhir tahun.
"Ekspor kita masih tetap terdorong karena ada competitiveness akibat nilai rupiah dan ada di sekitar 7-8%," katanya.
Sementara itu, pertumbuhan kinerja impor yang melonjak dalam beberapa bulan terakhir diharapkan bisa tergerus, karena faktor pelemahan nilai tukar rupiah.
"Dengan rupiah yang lebih lemah, tentu harga barang impor akan lebih mahal dan kita lihat ada tren penurunan impor, disamping pemerintah mereview infrastruktur," tegasnya.
(dru) Next Article Sisa 4 Bulan, Realisasi Penerimaan Perpajakan Baru 56,1%
Kepala Badan Kebijakan FiskalĀ Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, dengan proyeksi tersebut maka realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 bisa berada di angka 5,2%.
"Kami proyeksikan untuk seluruh 2018 di 5,2%. Kuartal III perkiraannya 5,13% - 5,25%, dan kuartal IV 5,2%," ungkap Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa, Jumat (21/9/2018).
Suahasil menjelaskan, konsumsi rumah tangga diharapkan tetap tumbuh di atas 5,1%. Momentum akselerasi pertumbuhan konsumsi pada kuartal II-2018 diharapkan terus berlanjut.
Sementara itu, investasi maupun kinerja ekspor diharapkan tumbuh di kisaran 7%. Pelemahan nilai tukar, kata Suahasil, diyakini bakal menggeliatkan kinerja ekspor hingga akhir tahun.
"Ekspor kita masih tetap terdorong karena ada competitiveness akibat nilai rupiah dan ada di sekitar 7-8%," katanya.
Sementara itu, pertumbuhan kinerja impor yang melonjak dalam beberapa bulan terakhir diharapkan bisa tergerus, karena faktor pelemahan nilai tukar rupiah.
"Dengan rupiah yang lebih lemah, tentu harga barang impor akan lebih mahal dan kita lihat ada tren penurunan impor, disamping pemerintah mereview infrastruktur," tegasnya.
(dru) Next Article Sisa 4 Bulan, Realisasi Penerimaan Perpajakan Baru 56,1%
Most Popular