
Internasional
Kehabisan Inovasi, Laba Kuartal Dua Samsung Diramalkan Lesu
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 July 2018 11:50

Samsung bergantung pada distribusi tradisional untuk menjual ponsel, sedangkan para pesaingnya telah maju dengan memanfaatkan penjualan online untuk menyediakan smartphone mewah dengan harga yang kompetitif, kata analis Counterpoint Shobhit Srivastava.
Beberapa investor skeptis apakah jajaran produk ponsel Samsung berikutnya, yang memiliki layar OLED yang ramping, akan cukup inovatif untuk mendapatkan daya tarik pelanggan. Seri Galaxy Note baru akan diluncurkan pada 9 Agustus di New York.
"Samsung harus menunjukkan sesuatu yang akan mengubah paradigma," kata Park Jung-hoon, seorang manajer dana di HDC Asset Management, yang memiliki saham Samsung Electronics.
"Pengamat pasar tidak memiliki ekspektasi tinggi untuk bisnis ponsel cerdasnya saat ini ketika para pemain China telah menyaingi teknologi dan idenya."
Di China, pasar smartphone terbesar di dunia, pangsa pasar Samsung hanya 1,3% pada kuartal pertama, menurut data dari firma riset Strategy Analytics, lebih rendah dibandingkan Huawei yang 22,5%.
Pembuat ponsel pintar China (Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi) menempati posisi teratas di China, sementara Apple adalah satu-satunya perusahaan asing yang masuk di lima besar.
Di India, Xiaomi menggantikan Samsung sebagai pemimpin pasar tahun lalu dan terus memimpin di pasar smartphone terbesar kedua di dunia tersebut pada kuartal pertama, menurut laporan dari firma riset Counterpoint.
Pastinya, Samsung tetap merupakan perusahaan pembuat ponsel terbesar di dunia yang menjual sekitar 80 juta gadget per kuartal dan mencaplok lebih dari seperlima pasar global.
Masalah perusahaan di segmen ponsel membayangi kesuksesan bisnis chip, yang menghasilkan sekitar tiga perempat dari laba operasi Samsung dan sekitar sepertiga dari pendapatannya.
Keuntungan operasi dalam bisnis chip diperkirakan akan tumbuh sekitar 50% ke rekor 12,5 triliun won pada kuartal kedua dibandingkan setahun lalu, menurut analis, karena server, PC game, dan perangkat pertambangan cryptocurrency atau mata uang digital menuntut lebih banyak tenaga untuk memproses data streaming. (prm)
Beberapa investor skeptis apakah jajaran produk ponsel Samsung berikutnya, yang memiliki layar OLED yang ramping, akan cukup inovatif untuk mendapatkan daya tarik pelanggan. Seri Galaxy Note baru akan diluncurkan pada 9 Agustus di New York.
"Samsung harus menunjukkan sesuatu yang akan mengubah paradigma," kata Park Jung-hoon, seorang manajer dana di HDC Asset Management, yang memiliki saham Samsung Electronics.
Di China, pasar smartphone terbesar di dunia, pangsa pasar Samsung hanya 1,3% pada kuartal pertama, menurut data dari firma riset Strategy Analytics, lebih rendah dibandingkan Huawei yang 22,5%.
Pembuat ponsel pintar China (Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi) menempati posisi teratas di China, sementara Apple adalah satu-satunya perusahaan asing yang masuk di lima besar.
Di India, Xiaomi menggantikan Samsung sebagai pemimpin pasar tahun lalu dan terus memimpin di pasar smartphone terbesar kedua di dunia tersebut pada kuartal pertama, menurut laporan dari firma riset Counterpoint.
Pastinya, Samsung tetap merupakan perusahaan pembuat ponsel terbesar di dunia yang menjual sekitar 80 juta gadget per kuartal dan mencaplok lebih dari seperlima pasar global.
Masalah perusahaan di segmen ponsel membayangi kesuksesan bisnis chip, yang menghasilkan sekitar tiga perempat dari laba operasi Samsung dan sekitar sepertiga dari pendapatannya.
Keuntungan operasi dalam bisnis chip diperkirakan akan tumbuh sekitar 50% ke rekor 12,5 triliun won pada kuartal kedua dibandingkan setahun lalu, menurut analis, karena server, PC game, dan perangkat pertambangan cryptocurrency atau mata uang digital menuntut lebih banyak tenaga untuk memproses data streaming. (prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular