
Baru IPO di Akhir 2017, Jasa Armada Bagi Dividen Rp 35,67 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
06 June 2018 17:09

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp 35,67 miliar atau 29,62% dari total laba bersih perseroan tahun buku 2017 sebesar Rp 120,41 miliar.
Pembagian dividen tersebut sesuai dengan janji yang dikatakan perseroan pada awal April 2018, sehingga setiap pemegang saham berhak mendapatkan Rp 6,75 per lembar saham.
"Kami listing itu di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Desember 2017 dan para investor yang memegang saham kami tidak sampai 2 minggu tapi sudah dapat hampir 30% dividen," ujar Dawam Atmosudiro, Direktur Utama Perseroan di Financial Club, Graha CIMB Niaga, Rabu (6/6/2018).
Selain itu, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan hari ini, sekitar 68,38% atau Rp 82,33 miliar digunakan sebagai laba ditahan.
Sedangkan sisanya yaitu sebesar Rp 2,40 miliar atau 2% dari total laba bersih digunakan sebagai dana cadangan.
Jumlah kapal yang akan dibeli yang didapat dari hasil dana IPO tersebut tergantung dengan harga per kapal atau minimal untuk empat kapal tunda.
"Karena kebetulan dana IPO itu untuk investasi makanya kami nunggu kontrak bayar, targetnya itu kalau untuk seluruh dana IPO kami dapat 6 hingga 7 kapal tunda tergantung harga," tambah Dawam.
Sebelumnya pada 2017, pendapatan perseroan mengalami penurunan dari Rp 827,60 miliar di akhir 2016, menjadi Rp 746,65 miliar di akhir 2017 lalu atau turun 9,78%.
Penurunan tersebut disebabkan oleh kegiatan pandu tunda yang dilakukan perseroan.
"Kalau secara pendapatan memang agak berkurang karena kami melakukan pemanduan kapal, arena pemanduan di pelabuhan itu lebih kepada public service makanya secara profit margin tidak terlalu menguntungkan," ungkap Dawam.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Pembagian dividen tersebut sesuai dengan janji yang dikatakan perseroan pada awal April 2018, sehingga setiap pemegang saham berhak mendapatkan Rp 6,75 per lembar saham.
Sedangkan sisanya yaitu sebesar Rp 2,40 miliar atau 2% dari total laba bersih digunakan sebagai dana cadangan.
Selain itu, dalam keputusan RUPST hari ini perseroan juga menetapkan dana dari hasil penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 439,53 miliar untuk ditempatkan dalam bentuk depositi dan giro.
Sekitar Rp 250 miliar digunakan dalam bentuk deposito pada PT Bank Tabungan Negara Tbk dengan tingkat suku bunga 6,2%. Sedangkan sisanya sebesar Rp 189,53 miliar ditempatkan sebagai giro di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai giro.
Perseroan juga menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 248 miliar untuk pembelian kapal tunda baru pada tahun ini.Sekitar Rp 250 miliar digunakan dalam bentuk deposito pada PT Bank Tabungan Negara Tbk dengan tingkat suku bunga 6,2%. Sedangkan sisanya sebesar Rp 189,53 miliar ditempatkan sebagai giro di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai giro.
Jumlah kapal yang akan dibeli yang didapat dari hasil dana IPO tersebut tergantung dengan harga per kapal atau minimal untuk empat kapal tunda.
Sebelumnya pada 2017, pendapatan perseroan mengalami penurunan dari Rp 827,60 miliar di akhir 2016, menjadi Rp 746,65 miliar di akhir 2017 lalu atau turun 9,78%.
Penurunan tersebut disebabkan oleh kegiatan pandu tunda yang dilakukan perseroan.
"Kalau secara pendapatan memang agak berkurang karena kami melakukan pemanduan kapal, arena pemanduan di pelabuhan itu lebih kepada public service makanya secara profit margin tidak terlalu menguntungkan," ungkap Dawam.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular