
Produsen Cotton Bud Kejar Dana Segar Rp 45 M Dari IPO
Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 June 2018 12:40

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Cottonindo Ariesta berencana melepas saham ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Saham yang akan dilepas sebanyak 34% saham baru dari total modal yang disetor dan ditempatkan.
Direktur Utama Cottonindo Ariesta Marting mengatakan perusahaan menargetkan bisa memperoleh dana sebesar Rp 45 miliar dari pelaksanaan IPO
"Dananya akan dipakai untuk pembelian lahan seluas 2,3 hektar dengan komposisi 75% dari total dana dan sisanya akan dipakai untuk belanja modal pembelian mesin," kata Marting usai mini expose di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/6).
Wakil Direktur Utama perusahaan Fransiskus Toni mengatakan perusahan produsen kapas kosmetik dan cotton bud ini masih memiliki satu pabrik yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Dengan penambahan lahan ini perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksinya dari 70 ton per bulan menjadi 105 ton per bulan.
"Kita mau meningkatkan produksi dari produk kesehatan seperti dental cotton, kasa dan cotton ball," kata Fransiskus.
Diakuinya saat ini perusahaan akan kembali mengembangkan pasar ekspor ke Timur Tengah setelah sebelumnya lernah terhenti. Selain itu perusahaan juga akan meningkatkan kapasitas ekspornya ke negara lain seperti Filipina, Australia, Taiwan, Myanmar dan Hong Kong.
"Sekarang penjualan ke ekspor masih cukup sedikit, hanya 5%-8% dari total penjualan," jelas dia.
Hingga Maret 2018 lalu aset perusahaan mencapai Rp 188 miliar dengan pendapatan di akhir periode tersebut sebesar Rp 20 miliar. Sementara itu, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan pertumbuhan setidaknya sebesar 10%-15%.
(hps) Next Article Tak Khawatir Resesi & Corona, 19 Perusahaan Siap IPO
Direktur Utama Cottonindo Ariesta Marting mengatakan perusahaan menargetkan bisa memperoleh dana sebesar Rp 45 miliar dari pelaksanaan IPO
"Dananya akan dipakai untuk pembelian lahan seluas 2,3 hektar dengan komposisi 75% dari total dana dan sisanya akan dipakai untuk belanja modal pembelian mesin," kata Marting usai mini expose di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/6).
"Kita mau meningkatkan produksi dari produk kesehatan seperti dental cotton, kasa dan cotton ball," kata Fransiskus.
Diakuinya saat ini perusahaan akan kembali mengembangkan pasar ekspor ke Timur Tengah setelah sebelumnya lernah terhenti. Selain itu perusahaan juga akan meningkatkan kapasitas ekspornya ke negara lain seperti Filipina, Australia, Taiwan, Myanmar dan Hong Kong.
"Sekarang penjualan ke ekspor masih cukup sedikit, hanya 5%-8% dari total penjualan," jelas dia.
Hingga Maret 2018 lalu aset perusahaan mencapai Rp 188 miliar dengan pendapatan di akhir periode tersebut sebesar Rp 20 miliar. Sementara itu, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan pertumbuhan setidaknya sebesar 10%-15%.
(hps) Next Article Tak Khawatir Resesi & Corona, 19 Perusahaan Siap IPO
Most Popular