
Internasional
OPEC-Rusia Diskusikan Kenaikan Produksi Minyak 1 Juta Barel
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
25 May 2018 19:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi dan Rusia mendiskusikan kenaikan produksi minyak dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan non-OPEC sekitar 1 juta barel per hari (barrels per day/bpd).
Kenaikan produksi minyak akan meringankan ketatnya pembatasan pasokan di tengah kekhawatiran akan harga yang sudah naik terlalu jauh, kata beberapa sumber yang mengetahui persoalan ini dikutip oleh Reuters.
Kenaikan produksi seperti itu juga akan disesuaikan dengan pembatasan pasokan yang disepakati turun menjadi 100% dari level sekitar 152% di bulan April, kata sumber tersebut.
Perbincangan awal dipimpin oleh Menteri Energi Arab Saudi dan Rusia di St. Petersburg, Rusia, pekan ini bersama dengan rekan-rekan dari Uni Emirat Arab yang menjabat sebagai Presiden OPEC tahun ini.
Para menteri OPEC maupun non-OPEC selanjutnya akan bertemu tanggal 22-23 Juni di Vienna, keputusan final akan diambil saat itu.
Produsen OPEC dan non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia sepakat untuk membatasi produksi minyak sekitar 1,8 juta bpd sampai akhir tahun 2018 guna mengurangi persediaan global, tetapi persediaan yang menggantung sekarang mendekati target OPEC.
Diskusi yang saat ini terjadi bertujuan untuk menenangkan penyesuaian yang terlampau tinggi terhadap pemangkasan produksi, kata narasumber, dalam upaya mendinginkan pasar pasca harga minyak menyentuh US$80 per barel karena kekhawatiran tentang kekurangan pasokan.
Sementara Rusia dan OPEC untung dari harga minyak yang naik hampir 20% sejak akhir tahun lalu, pemangkasan produksi yang mereka lakukan dengan sukarela telah membuka pintu bagi produsen lain untuk meningkatkan produksi dan memperoleh pangsa pasar. Misalnya saja, minyak shale dari Amerika Serikat (AS).
Jumlah produksi yang final belum ditentukan karena membagi barel ekstra di antara para peserta kesepakatan rumit.
"Perbincangan saat ini untuk membuat penyesuaian turun ke level 100%, terlebih untuk OPEC daripada non-OPEC," kata salah satu sumber.
Kenaikan produksi minyak akan meringankan ketatnya pembatasan pasokan di tengah kekhawatiran akan harga yang sudah naik terlalu jauh, kata beberapa sumber yang mengetahui persoalan ini dikutip oleh Reuters.
Para menteri OPEC maupun non-OPEC selanjutnya akan bertemu tanggal 22-23 Juni di Vienna, keputusan final akan diambil saat itu.
Produsen OPEC dan non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia sepakat untuk membatasi produksi minyak sekitar 1,8 juta bpd sampai akhir tahun 2018 guna mengurangi persediaan global, tetapi persediaan yang menggantung sekarang mendekati target OPEC.
Diskusi yang saat ini terjadi bertujuan untuk menenangkan penyesuaian yang terlampau tinggi terhadap pemangkasan produksi, kata narasumber, dalam upaya mendinginkan pasar pasca harga minyak menyentuh US$80 per barel karena kekhawatiran tentang kekurangan pasokan.
Sementara Rusia dan OPEC untung dari harga minyak yang naik hampir 20% sejak akhir tahun lalu, pemangkasan produksi yang mereka lakukan dengan sukarela telah membuka pintu bagi produsen lain untuk meningkatkan produksi dan memperoleh pangsa pasar. Misalnya saja, minyak shale dari Amerika Serikat (AS).
Jumlah produksi yang final belum ditentukan karena membagi barel ekstra di antara para peserta kesepakatan rumit.
"Perbincangan saat ini untuk membuat penyesuaian turun ke level 100%, terlebih untuk OPEC daripada non-OPEC," kata salah satu sumber.
Next Page
Kekhawatiran meningkat
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular