
Internasional
Trump Tarik Diri Dari Kesepakatan Nuklir Iran, Sanksi Berlaku
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 May 2018 10:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Donald Trump pada hari Selasa (8/5/2018) menyatakan akan menarik Amerika Serikat (AS) dari kesepakatan nuklir Iran dan memulihkan sanksi-sanksi yang bertujuan luas untuk memutuskan Iran dari sistem keuangan global.
"Kami akan mengesahkan sanksi ekonomi tertinggi. Setiap negara yang membantu Iran dalam pembuatan senjata nuklir juga dapat dikenakan sanksi keras oleh Amerika Serikat," ujar Trump.
Perjanjian nuklir bersejarah tahun 2015 telah mencabut sanksi pada Iran, yang telah melumpuhkan ekonomi dan memangkas ekspor minyak Iran, menjadi setengahnya. Sebagai imbalan balik untuk pencabutan sanksi, Iran menerima pembatasan program nuklir dan mengijinkan inspektur internasional masuk ke fasilitasnya.
Keluar dari kesepakatan memang memenuhi salah satu janji kampanye Trump, tetapi akan berdampak pada hubungan AS dengan beberapa sekutu terdekatnya dan mengganggu sumber penting minyak dunia. Tindakan AS ini juga memberi Iran pilihan untuk mengusir para inspektur dan melanjutkan aktivitas nuklir, yang telah disetujui untuk ditangguhkan.
Pemerintahan Trump akan mengembalikan semua sanksi terhadap Iran yang ditangguhkan berdasarkan kesepakatan dan berbagai hukuman yang menargetkan industri energi Iran, lembaga keuangan dan sektor industrinya. Selain itu, juga akan mengembalikan kemampuannya untuk menjamin bisnis domestik dan aksesnya ke dolar AS dan komoditas.
Departemen Keuangan mengatakan sanksi akan segera diberlakukan, yang berarti perusahaan-perusahaan akan dikenakan sanksi jika mereka memulai transaksi bisnis baru dengan Iran. Juga, akan memungkinkan perusahaan asing untuk mengakhiri kontrak yang ada dengan Iran selama periode 90 hari dan 180 hari.
Pengaruh luar negeri Amerika Serikat terhadap sistem keuangan global sangatlah kuat. Departemen Keuangan AS dapat mencegah bisnis asing keluar dari pasar AS jika mereka menolak mematuhi sanksi terhadap Iran.
Selain Amerika Serikat, Iran menegosiasikan kesepakatan nuklir dengan China, Prancis, Jerman, Rusia dan Inggris.
Perancis, Jerman dan Inggris menyatakan 'penyesalan dan keprihatinannya' atas keputusan Trump dan mengatakan mereka berniat mempertahankan perjanjian 2015.
"Kami akan mengesahkan sanksi ekonomi tertinggi. Setiap negara yang membantu Iran dalam pembuatan senjata nuklir juga dapat dikenakan sanksi keras oleh Amerika Serikat," ujar Trump.
Perjanjian nuklir bersejarah tahun 2015 telah mencabut sanksi pada Iran, yang telah melumpuhkan ekonomi dan memangkas ekspor minyak Iran, menjadi setengahnya. Sebagai imbalan balik untuk pencabutan sanksi, Iran menerima pembatasan program nuklir dan mengijinkan inspektur internasional masuk ke fasilitasnya.
Keluar dari kesepakatan memang memenuhi salah satu janji kampanye Trump, tetapi akan berdampak pada hubungan AS dengan beberapa sekutu terdekatnya dan mengganggu sumber penting minyak dunia. Tindakan AS ini juga memberi Iran pilihan untuk mengusir para inspektur dan melanjutkan aktivitas nuklir, yang telah disetujui untuk ditangguhkan.
Departemen Keuangan mengatakan sanksi akan segera diberlakukan, yang berarti perusahaan-perusahaan akan dikenakan sanksi jika mereka memulai transaksi bisnis baru dengan Iran. Juga, akan memungkinkan perusahaan asing untuk mengakhiri kontrak yang ada dengan Iran selama periode 90 hari dan 180 hari.
Pengaruh luar negeri Amerika Serikat terhadap sistem keuangan global sangatlah kuat. Departemen Keuangan AS dapat mencegah bisnis asing keluar dari pasar AS jika mereka menolak mematuhi sanksi terhadap Iran.
Selain Amerika Serikat, Iran menegosiasikan kesepakatan nuklir dengan China, Prancis, Jerman, Rusia dan Inggris.
Perancis, Jerman dan Inggris menyatakan 'penyesalan dan keprihatinannya' atas keputusan Trump dan mengatakan mereka berniat mempertahankan perjanjian 2015.
Dalam pernyataan bersama pada hari Selasa, para pemimpin dari tiga negara menyerukan Iran untuk terus menerapkan kesepakatan, dan mengatakan Trump harus menghindari mengambil tindakan apa pun yang akan menghalangi Iran menerapkan perjanjian.
"Setelah terlibat dengan Pemerintah AS secara menyeluruh selama beberapa bulan terakhir, kami menyerukan kepada AS untuk melakukan segala kemungkinan untuk mempertahankan keuntungan untuk non-proliferasi nuklir yang ditimbulkan oleh JCPoA (Joint Comprehensive Plan of Action), dengan memungkinkan penegakan berkelanjutan dari elemen utamanya," kata para pemimpin, mengacu pada kesepakatan dengan nama resminya, Rencana Aksi Komprehensif Gabungan.
"Setelah terlibat dengan Pemerintah AS secara menyeluruh selama beberapa bulan terakhir, kami menyerukan kepada AS untuk melakukan segala kemungkinan untuk mempertahankan keuntungan untuk non-proliferasi nuklir yang ditimbulkan oleh JCPoA (Joint Comprehensive Plan of Action), dengan memungkinkan penegakan berkelanjutan dari elemen utamanya," kata para pemimpin, mengacu pada kesepakatan dengan nama resminya, Rencana Aksi Komprehensif Gabungan.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular