
Ingin Warga Sehat, Restoran di AS Wajib Cantum Jumlah Kalori
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
08 May 2018 16:17

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah tertunda bertahun-tahun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) akhirnya mengumumkan undang-undang yang mewajibkan restoran dan gerai makanan dengan 20 lokasi atau lebih untuk mencantumkan jumlah kalori.
Peraturan yang secara resmi dinamakan 'Food Labeling; Nutrition Labeling of Standard Menu Items in Restaurants and Similar Retail Food Establishments' atau 'Pelabelan Makanan: Pelabelan Nustrisi dari Menu Standar di Restoran dan Perusahaan Makanan Ritel Serupa' sebenarnya sudah bisa diterapkan di tahun 2015. Namun, tenggat waktunya diperpanjang tiga kali untuk membantu industri memahami dan mempersiapkan diri dalam mematuhi peraturan itu.
Untuk mengantisipasi undang-undang itu, perusahaan besar seperti McDonald's dan Starbucks telah memperkenalkan informasi kalori di menu dan papan menunya, demikian dilansir dari CNBC Internasional.
Contohnya adalah menu "Big Mac Meal" dengan kentang goreng dan coke mengandung gula yang kini disajikan McDonald's mengandung 1.120 kalori.
Menurut Pedoman Pola Makan Warga Amerika tahun 2015-2020, perempuan cenderung membutuhkan sekitar 1.600 sampai 2.400 kalori per hari. Sementara itu, laki-laki memerlukan 2.000 sampai 3.000 kalori per hari.
Peraturan itu adalah inovasi di era presiden Obama dan diundangkan sebagai bagian dari Undang-Undang Perawatan Terjangkau di tahun 2010.
Komisioner FDA Scott Gottlieb mengatakan lewat sebuah postingan blog hari Rabu (2/5/2018), informasi tentang seberapa sehat suatu makanan memberi kesempatan bagi masyarakat untuk "membuat pilihan yang lebih baik tentang pola makan kita".
Gottlieb juga mengklaim dalam postingan blog itu bahwa warga Amerika makan atau minum sekitar sepertiga dari kalori harian mereka di luar rumah. Pelabelan dapat mengurangi jumlah itu.
Pusat Statistik Kesehatan Nasional AS mengestimasi 40% dari seluruh warga Amerika mengalami obesitas. Para dokter mengatakan obesitas meningkatkan risiko gangguan jantung, diabetes dan beberapa jenis kanker.
(gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Peraturan yang secara resmi dinamakan 'Food Labeling; Nutrition Labeling of Standard Menu Items in Restaurants and Similar Retail Food Establishments' atau 'Pelabelan Makanan: Pelabelan Nustrisi dari Menu Standar di Restoran dan Perusahaan Makanan Ritel Serupa' sebenarnya sudah bisa diterapkan di tahun 2015. Namun, tenggat waktunya diperpanjang tiga kali untuk membantu industri memahami dan mempersiapkan diri dalam mematuhi peraturan itu.
Contohnya adalah menu "Big Mac Meal" dengan kentang goreng dan coke mengandung gula yang kini disajikan McDonald's mengandung 1.120 kalori.
Menurut Pedoman Pola Makan Warga Amerika tahun 2015-2020, perempuan cenderung membutuhkan sekitar 1.600 sampai 2.400 kalori per hari. Sementara itu, laki-laki memerlukan 2.000 sampai 3.000 kalori per hari.
Peraturan itu adalah inovasi di era presiden Obama dan diundangkan sebagai bagian dari Undang-Undang Perawatan Terjangkau di tahun 2010.
Komisioner FDA Scott Gottlieb mengatakan lewat sebuah postingan blog hari Rabu (2/5/2018), informasi tentang seberapa sehat suatu makanan memberi kesempatan bagi masyarakat untuk "membuat pilihan yang lebih baik tentang pola makan kita".
Gottlieb juga mengklaim dalam postingan blog itu bahwa warga Amerika makan atau minum sekitar sepertiga dari kalori harian mereka di luar rumah. Pelabelan dapat mengurangi jumlah itu.
Pusat Statistik Kesehatan Nasional AS mengestimasi 40% dari seluruh warga Amerika mengalami obesitas. Para dokter mengatakan obesitas meningkatkan risiko gangguan jantung, diabetes dan beberapa jenis kanker.
(gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Most Popular