Bos BEI Senang Kalau Libur Lebaran Tak Jadi 2 Minggu

Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 April 2018 14:37
Libur lebaran yang ditambah menjadi dua minggu dianggap menambah ketidakpastian pasar yang tengah berlangsung saat ini.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik rencana pemerintah untuk melakukan pengkajian ulang terkait libur lebaran. Libur lebaran yang ditambah menjadi dua minggu dianggap menambah ketidakpastian pasar yang tengah berlangsung saat ini.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan hal terpenting adalah untuk tidak menimbulkan ketidakpastian di pasar saat ini kepada investor. Jika libur lebaran diperpanjang, maka akan berdampak pada libur bursa yang semakin panjang dan membuat investor tak bisa bertransaksi jika terjadi apa-apa di pasar.

"Saya sangat berterima kasih dan bursa sangat menghargai kalau bursa tidak libur sampai dua minggu," kata Tito saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (30/4).

Dia menilai penetapan libur sejak 11-20 Juni itu terlalu untuk perdagangan di bursa. Padahal, menurut Tito, cuti menjadi hak pribadi, tidak bisa diintervensi pemerintah.

"Semoga dibatalin. Biarin orang kalau cuti biasanya sudah ngatur kok. Justru yang kaget-kaget begini yang bikin ketidakpastian makin meningkat," imbuh dia.


Sebelumnya, tiga menteri telah menandatangni surat keputusan bersama (SKB) terkait libur Lebaran. Tigak menteri itu adalah Menteri PAN-RB Asman Abnur, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Di dalam SKB itu disepakati libur Lebaran bertambah 2 hari cuti, sehingga libur mulai dari 11 Juni 2018 hingga 20 Juni 2018.
(hps) Next Article Libur Lebaran yang Sempat Dikeluhkan Investor dan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular