Lebaran Kebanyakan Libur, Ini Keluhan Investor Saham ke RI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 May 2018 11:26
Keinginan untuk mengikuti libur internasional ini masih terkendala dengan persoalan kliring yang terjadi di bank-bank kustodinya yang biasanya ikut libur.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan hari libur bursa bisa mengikuti tatanan internasional. Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan keinginan untuk mengikuti libur internasional ini masih terkendala dengan persoalan kliring yang terjadi di bank-bank kustodinya yang biasanya ikut libur sesuai dengan keputusan pemerintah.

"Masalahnya Bursa buka, tapi Bank tutup. Bagaimana settlement nya. Kecuali KSEI dan KPEi bisa lakukan internal transfer dg Bank Mandiri atau BCA khusus cabang bursa saja. Apa mungkin?," kata Tito kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/5).

Untuk itu, dia mengharapkan pemerintah untuk kembali mengkaji ulang perihal cuti bersama ini. Pasalnya penambahan hari libur lebaran ini dianggap terlalu banyak bagi bursa, menggenapkan hari perdagangan di tahun ini berkurang sebanyak 22 hari.


Selain itu, Tito juga menyebutkan beberapa poin penting yang dikeluhkan investor asing kepada dirinya. Berikut poin-poin tersebut:
  • Ini kebijaksanaan yang mendadak. Hari tutup perdagangan saham di dunia, selayaknya di tentukan minimal setahun secara rapih didepan. Karena menyangkut rencana investasi besar.
  • Saat ini mata uang Indonesia sedang cukup volatile bergerak, tingkat bunga juga sedang berpotensi merangkak keatas. Jadi bayangkan jika anda punya investasi di negara yang jauh dari anda tinggal, mendengar mata uangnya bergejolak, lalu bursanya mau tutup 2 minggu, apa yg anda akan lakukan ke investasi anda?
  • Beberapa negara, ada perdagangan derivative yang bahkan sudah buka 24 jam.
  • Cuti adalah hak individu, jadi kalau "dipaksa" cuti, kasihan buruh harian yang biasanya justru seminggu terakhir kerja lebih keras, mendapat "ekstra" uang lebaran lebih karena banyak yang bersedekah.
  • Kasihan para pedagang makanan di sekitar perkantoran yang terpaksa harus ikut tutup.
  • Teman-teman yang penginnya libur waktu Natal akhir tahun, juga terpaksa liburnya dimajukan.
  • Jika libur ini tidak memotong hari cuti, tingkat produktivitas theorically akan turun. Kalau libur juga 2 minggu, justru mall yang penuh.
"Biarkan cuti tetap menjadi hak ranah pribadi. Kecuali cuti nasional yang sudah masuk kalender tahunan," imbuh dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan merevisi kebijakan terkait libur lebaran yang sudah diputuskan bersama oleh tiga kementerian. Jokowi menyampaikan kebijakan pemerintah terkait libur lebaran tersebut dalam waktu dekat.
(hps) Next Article Libur Lebaran yang Sempat Dikeluhkan Investor dan Pengusaha

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular