
Libur Lebaran Tak Berubah, Ini Tanggapan Dirut BEI
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
07 May 2018 14:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio angkat bicara soal keputusan pemerintah mengenai libur lebaran. Tito mengapresiasi langka pemerintah yang melibatkan banyak pihak untuk memutuskan hari libur Lebaran.
Menurut Tito, keputusan pemerintah soal libur lebaran lebih masuk akal. "Jadi dua hari sebelum lebaran dan dua hari setelah lebaran BEI buka itu bagi saya masuk akal," tutur Tito kepada media ketika dijumpai di Gedung BEI, Jakarta, Senin (7/5).
Kendati demikian, untuk perdagangan pada 11-12 Juni, kata Tito, perdagangan bursa akan mengacu pada aktivitas kliring Bank Indonesia (BI). Dia menyampaikan, jika BI membuka aktivitas kliring pada tanggal tersebut, maka BEI akan dibuka.
"Kalau kasusnya seperti itu, nanti kami akan meminta izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk beraktivitas. Yang pasti pada 20 Juni, transaksi perdagangan sudah dibuka," terangnya.
Dengan demikian, total hari efektif bursa di tahun ini menjadi 240 hari, lebih banyak dua hari dibandingkan tahun lalu. Tito pun meminta kepada pemerintah agar ke depannya libur Lebaran tidak disampaikan mendadak seperti tahun ini.
"Minimal setahun sebelumnya. Investor kan juga harus bikin perencanaan sebelumnya, kalau di Amerika Serikat (AS) pengumuman libur hari perayaan bisa dua tahun sebelumnya, lho!" pungkas Tito.
(hps/hps) Next Article Libur Lebaran yang Sempat Dikeluhkan Investor dan Pengusaha
Menurut Tito, keputusan pemerintah soal libur lebaran lebih masuk akal. "Jadi dua hari sebelum lebaran dan dua hari setelah lebaran BEI buka itu bagi saya masuk akal," tutur Tito kepada media ketika dijumpai di Gedung BEI, Jakarta, Senin (7/5).
Kendati demikian, untuk perdagangan pada 11-12 Juni, kata Tito, perdagangan bursa akan mengacu pada aktivitas kliring Bank Indonesia (BI). Dia menyampaikan, jika BI membuka aktivitas kliring pada tanggal tersebut, maka BEI akan dibuka.
Dengan demikian, total hari efektif bursa di tahun ini menjadi 240 hari, lebih banyak dua hari dibandingkan tahun lalu. Tito pun meminta kepada pemerintah agar ke depannya libur Lebaran tidak disampaikan mendadak seperti tahun ini.
"Minimal setahun sebelumnya. Investor kan juga harus bikin perencanaan sebelumnya, kalau di Amerika Serikat (AS) pengumuman libur hari perayaan bisa dua tahun sebelumnya, lho!" pungkas Tito.
(hps/hps) Next Article Libur Lebaran yang Sempat Dikeluhkan Investor dan Pengusaha
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular