
Laba Bersih Ratu Prabu Meningkat 133% Jadi Rp 10,21 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
28 March 2018 17:10

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 133,43% di sepanjang 2017 menjadi Rp 10,21 miliar dibandingkan dengan laba bersih pada 2016 sebesar Rp 4,37 miliar.
Kenaikan laba bersih tersebut didukung dengan kenaikan pendapatan usaha ARTI sebesar 18,86% menjadi Rp 249,76 miliar pada 2017, dibanding dengan pendapatan pada 2016 sebesar Rp 210,14 miliar. Sedangkan beban pokok perusahaan mengalami penurunan sebesar 5,43% menjadi Rp 102,61 miliar pada 2017 dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp 108,49 miliar.
Liabilitas ARTI pada 2017 mengalami penurunan sebesar 15,78% menjai Rp 745,89 miliar dibandingkan dengan liabilitas perusahaan pada 2016 sebesar Rp 885,64 miliar. Sedangkan ekuitas perusahaan mengalami kenaikan tipis sebesar 1,68% menjadi Rp 1,76 triliun dibandingkan dengan ekuitas pada 2016 sebesar Rp 1,73 triliun.
Sementara itu, pada 2017 ARTI membukukan pengurangan aset perusahaan sebesar 4,23% menjadi Rp 2,50 triliun dibandingkan dengan aset perusahaan pada 2016 sebesar Rp 2,61 triliun.
Sebelumnya (ARTI) mulai melakukan pengalihan bisnis utama perusahaan dari yang sebelumnya bergerak di bidang minyak bumi dan gas menjadi bisnis konstruksi dan transportasi. Hal ini dilakukan karena pemasukan dari bisnis minyak bumi dan gas yang terus mengalami penurunan tiap tahunnya.
Selain bisnis minyak bumi dan gas, perusahaan juga memiliki pendapatan dari penyewaan gedung sehingga perusahaan hanya mengandalkan pendapatan dari bisnis ini selama dua tahun terakhir.
Sementara itu, ARTI juga akan melakukan join lead konsorsium untuk pembangunan Light Rail Transit (LRT) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) senilai Rp 402 Triliun. Untuk tahap pertama, nilai investasi yang disiapkan senilai US$ 8 miliar atau setara Rp 108 triliun.
(hps) Next Article Laba Gudang Garam 2018 Cuma Naik Tipis 0,49% Jadi Rp 7,8 T
Kenaikan laba bersih tersebut didukung dengan kenaikan pendapatan usaha ARTI sebesar 18,86% menjadi Rp 249,76 miliar pada 2017, dibanding dengan pendapatan pada 2016 sebesar Rp 210,14 miliar. Sedangkan beban pokok perusahaan mengalami penurunan sebesar 5,43% menjadi Rp 102,61 miliar pada 2017 dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp 108,49 miliar.
Liabilitas ARTI pada 2017 mengalami penurunan sebesar 15,78% menjai Rp 745,89 miliar dibandingkan dengan liabilitas perusahaan pada 2016 sebesar Rp 885,64 miliar. Sedangkan ekuitas perusahaan mengalami kenaikan tipis sebesar 1,68% menjadi Rp 1,76 triliun dibandingkan dengan ekuitas pada 2016 sebesar Rp 1,73 triliun.
Sebelumnya (ARTI) mulai melakukan pengalihan bisnis utama perusahaan dari yang sebelumnya bergerak di bidang minyak bumi dan gas menjadi bisnis konstruksi dan transportasi. Hal ini dilakukan karena pemasukan dari bisnis minyak bumi dan gas yang terus mengalami penurunan tiap tahunnya.
Selain bisnis minyak bumi dan gas, perusahaan juga memiliki pendapatan dari penyewaan gedung sehingga perusahaan hanya mengandalkan pendapatan dari bisnis ini selama dua tahun terakhir.
Sementara itu, ARTI juga akan melakukan join lead konsorsium untuk pembangunan Light Rail Transit (LRT) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) senilai Rp 402 Triliun. Untuk tahap pertama, nilai investasi yang disiapkan senilai US$ 8 miliar atau setara Rp 108 triliun.
(hps) Next Article Laba Gudang Garam 2018 Cuma Naik Tipis 0,49% Jadi Rp 7,8 T
Most Popular