Ratu Prabu Siapkan Rp 108 T Bangun LRT Tahap I

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 January 2018 17:06
Untuk tahap pertama, nilai investasi yang disiapkan senilai US$ 8 miliar atau setara Rp 108 triliun.
Foto: Monica Wareza
  • Pengerjaan bisa dilaksanakan pada 2020 dan ditargetkan selesai pada 2023. 
  • Ratu Prabu mengandeng perusahan asuransi besar, Lloyd of London yang akan memberikan jaminan.
Jakata, CNBC Indonesia - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) akan menjadi join lead konsorsium untuk pembangunan Light Rail Transit (LRT) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) senilai Rp 402 Triliun. Untuk tahap pertama, nilai investasi yang disiapkan senilai US$ 8 miliar atau setara Rp 108 triliun.

Presiden Direktur Ratu Prabu Energi Burhanudin Bur Maras mengatakan, sudah mengandeng investor asal China yang akan ikut dalam konsorsium. Studi kelayakan akan dilakukan dalam kurun waktu paling lama 1,5 tahun. Jika selesai, pengerjaan bisa dilaksanakan pada 2020 dan ditargetkan selesai pada 2023.

“Syaratnya dari Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) biaya untuk pembangunan ini tidak menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) serta tidak merusak lingkungan,” jelas Bur Maras kepada sejumlah wartawan, Selasa (9/1).

Bur Maras menambahkan, untuk proyek ini sudah menunjuk konsultan Becthel Infrastructure yang sudah biasa membangun LRT di Amerika, Eropda dan Australia. Untuk pendanaan, perseroan pada awalnya mengandeng investor dari Jepang, Korea Selatan dan China.

“Saat ditawarkan ke China, mereka langsung mau. Pihak China sudah membicarakan ini dengan Bank Exim China,” kata Bur Maras.

Dia menambahkan, untuk mengerjakan proyek besar seperti ini bisa dilakukan tanpa jaminan. Apalagi pemerintah tidak boleh memberikan jaminan dan Dewan Perwakilan Rakyat pasti tidak akan setuju.



“Untuk masalah jaminan sudah kami sampaikan, tidak ada jaminan dari pemerintah.Namun saya akan beri jaminan dalam bentuk asiransi lebih bagus dari jaminan pemerintah,” kata Bur Maras yang menyebutkan sudah mengandeng perusahan asuransi besar, Lloyd of London yang akan memberikan jaminan.

Berdasarkan perhitungan Becthel, periode untuk mendapatkan keuntungan bisa realisasikan setelah 15 tahun masa operasi. Asumsi tarif ditetapkan sebesar Rp 20.000 untuk setiap rute.

(hps) Next Article Mau Bangun LRT Rp 400 T, Saham Ratu Prabu Tetap Gocap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular